Rabu, 01 Agustus 2012

Menerima Hol Lebaran


KM.MellbaoNews. Cuacanya masing siang. “Tinggal sebentar lagi adzan sholat Zuhur  tiba,” Kata Fathul” tak lama kemudian adzan Zuhur pun sudah berkumandang dar salah satu masjid yang tepatnya di Otak Dese, Kecamatan Ampenan Timur.

Berjalan menuju masjid tiba-tiba suara teriakan anak berjumlah 8-9 mengejar demi mendapatkan Hol.

Irawan ketika ditanya Komunitas Kampung Media mengatakan, Datangnya Bulan Puasa sudah saya tunggu-tunggu. Tiap tahun saya bersama teman-teman saya di kampung bahkan keliling untuk mendapatkan Hol. Berebutan hol antar teman sudah biasa kami lakukan, malah dengan begitu kami tambah senang dan lebih bersemangat untuk cari hol di kampung. lalu uang itu di  kumpulkan untuk membeli baju baru,” certanya sambil ia tersenyum tersimpuh ketika Komunitas Kampung Media memberikan Hol pada Irawan dan kawan-kawannya.   

Kata Fathul,” Hol merupakan kebiasaan  yang adanya selama bulan puasa sama artinya dengan mengemis atau minta shadaqah. Terkadang anak-anak ini tidak akan pergi sebelum mendapatkan Hol.  Yang aneh juga pada hal yang taraf ekonominya gak rendah tapi ikut-ikutan latah minta hol, “Terangnya. (Yar)

Minggu, 29 Juli 2012

Rezeki Ramadhan, Pejual Es Kulek Laris Manis


KM.MellbaoNews. Penjual kulek dan kue di depan Super Market Brata Ramadhan atau Pasar Lama Ampenan di serbu pembeli hingga pedagang berhasil meraup omzet penjualan sebesar Rp 500 .

Mawar, salah seorang penjual aneka macam kue buka puasa di pusat jajanan kuliner buka puasa di pasar lama Ampenan , Minggu sore  menyatakan dalam sehari berhasil menjual minimal dagangan kuleknya habis.

Kue yang dijual bermacam-macam seperti kue serabi, sari muka, agar-agar, dan lain-lainnya. "Tapi jenis jualan saya  yang paling banyak terjual adalah es dan kulek , yang merupakan kue khas ramadhan harus minum es dulu kalau tidak minum es dan kulek kurang abdol rasanya,” kata Mawar. Minggu/28/72012.

Pada kesempatan yang sama juga, Salim salah seorang pembeli menyatakan dalam dua hari sejak puasa ini, saya kesini tempat ini selalu ramai di serbu pembeli.
Saleh menambahkan, masyarakat pembeli berdatangan sejak pukul 15.30 Wita menjelang buka puasa tiba. "Selama dua hari puasa ini, biasanya pembeli habis pada pukul 17.30 Wita," katanya.

Saleh mengatakan dari kesekian jualan yang paling diminati pembeli es, kulek dan kue-kue lainnya,” Terangnya. (Yar)

Kamis, 26 Juli 2012

Mendulang Rupiah Dari Kotoran Kuda

 KM.MellbaoNews.Setiap pagi pria tua itu datang membawa cangkul dan  membungkukkan badan di depan tumpukkan kotoran kuda. Tangannya yang keriput meraih karung untuk di isi dengan kotoran kuda lalu di naikkan ke mobil kaisar miliknya.

Begitulah pak Musdeh (62) melewati hari-harinya sebagai pencari kotoran kuda untuk di jadikan bubuk sayuran di tetangga kampunnya yang terletak di lingkungan Pelembak Ampenan. Sudah hampir  20 tahun ia melakoni pekerjaan itu. Istilahnya pekerja pesanan.  

Siang akhir minggu lalu suasana tempat ia mengambil kotoran kuda kelihatan lengang. “biasanya memang begini” ramenya besok pagi dan sore,” ujar kakek 7 cucu ini. Tapi di tempat ini selalu di gunakan sebagai lahan membuang kotoran kuda dan sampah. Menurut pak Musdeh, ia sudah terbiasa mengambil kotoran di tempat itu saja.

Lalu akan di jual pada pengusaha sayur yang ada di tempatnya. Sedangkan untuk  harga penjualan ukuran satu kaisar akan dijual dengan harga Rp. 20.000 saja, untuk mendapat hasil lebih tergantung dari jumlah pengusaha yang memesan. Awalnya kotoran ini dibuang begitu oleh warga Pelembak, tapi karena saya tau mamfaatnya sangat besar sebagai pupuk maka sejak 20 tahun yang lalu saya jual untuk bisa menghasilkan uang demi menyambung hidup,” terangnya mengenang kisah masa lalu beliau. (Yar)

Rabu, 25 Juli 2012

Kuliah 7 Menit Masjid Raya

KM.MellbaoNews.Rabu, 26/7/2012, adzan terdengar berkumandang tepatnya di masjid Raya At-Taqwa Mataram, ratusan jamaah pun mulai berduyun-duyun memenuhi panggilan ilahi dengan serentak. Sap pertama sampai di barisan ketiga sudah terlihat terisi dengan cepatnya, hingga sholat berjamah di mulai.

Berbeda dari hari sebelumnya usai sholat berjamaah para jamaah akan pergi begitu saja. Aswadi (21) salah seorang mahasiswa IAIN Mataram Seakan tak mau ketinggalan untuk mendengar kultum tersebut walaupun hannya berapa menit saja.

Dalam kultum yang di sampaikan oleh H. Mustamiqudin Ibrahim mengatakan, dalam berpuasa di bulan ramadhan ini kita harus mengetahui hal-hal yang bisa membatalkan ibadah puasa kita, seperti diantaranya, sengaja makan, berhubungan antara lawan jenis, masuknya air dari salah satu lubang di tubuh manusia, dan sengaja muntah dan masih banyak lagi hal yang bisa membatalkan ibadah puasa. Akhir kultum beliau mengajak semua jamaah untuk memperbanyak ibadah pada bulan Ramadhan,” ungkap beliau pada jamaah. (Yar)

Puasa Tetap Masuk Sekolah


KM.MellbaoNews.Seperti bulan sebelumnya aktivitas sekolah dalam kegiatan belajar mengajar di semua Kota Mataram berjalan dengan seperti biasa, khususnya sekolah di kecamatan Ampenan Selatan. Terkecuali di hari pertama menyambut Bulan Suci Ramadhan sebagian sekolah di liburkan oleh masing-masing pihak sekolah.  

Eli (15) baru saja pulang berjalan kaki bersama 3 orang teman satu kelasnya. Sekolah tempat Eli bersekolah terletak di dekat pantai Ampenan. Setiap orang yang bertempat tinggal di Ampenan dia mesti tau Madrasah Nw Nurul Janah. Hari pertama bulan Ramadhan kami diliburkan, tapi tidak jauh beda pas kami masuk pada bulan Puasa sekarang ini” kata Eli ketika di wawancara Kampung Media.

Hal yang senada juga di ungkapkan oleh pak Iskandar Pembina Panti Asuhan Al-Iklas. Siswa di liburkan karena memang dari dulu kami dari pihak madrasah sudah begitu, kan ada siswa yang ingin bersama keluarga pas hari pertama saja,” Terangnya pada KM. (Yar). 

Tugu Setengah Jadi Ramai di Kunjungi

KM.MellbaoNews.Tugu itu kelihatan indah, walaupun terbilang masih setengah jadi. Sejenak pengunjung berteduh di berugak samping tugu itu, sambil menunggu waktu datangnya adzan Magrib. Berdiri kukuh di jalan Lingkar Selatan Lingkungan Tanjung Karang Kecamatan Ampenan.

Ratusan motor parkir berderet dengan rapi di lahan parkir sebelah kanan taman.  Penggunjung berdatangan dari kota mataram daan luar seperti, Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur.

Biasanya yang dari luar kota Mataram datang bersama keluarga untuk berziarah ke makam loang Balok dan setelah itu baru masuk ke taman loang balok hingga membuat lokasi taman menjadi ramai penggunjung tak.

Tugu Loang Balok ini terbilang baru saja di bangun dan belum selesai, saya kira Tugu ini membuat sebagian orang yang melintasi tempat ini pasti merasa terpesona,” Ungkap Sarjan (28) salah seorang warga setempat.

Seakan tidak mau ketinggalan dengan berdirinya tugu itu, Riya bersama 3 orang temannnya memamfaatkan lokasi sekitar tugu sebagai ajang berphoto-photo walau tugu masih setengah jadi. Saya paling sering ke sini, walaupun sekedar jalan-jalan, tapi minggu ini saya melihat banyak sekali perubahan yang terjadi di tempat ini, terutama bertambahnya pengunjung makin ramai apalagi sekarang ini bulan Puasa. Tempat ini juga sering digunakan sebagai tempat menunggu datangnya berbuka puasa. (Yar).

Senin, 23 Juli 2012

Harga Kul Satu Bakul Masih Seawet Kemarin

KM.MellbaoNews.Selasa, 24 Juli 2012. Cerita kenaikan bahan pokok selama selama bulan ramadhan sudah bisa dirasakan oleh sebagian besar warga di kota Mataram, termasuk salah satu diantaranya, inak Mihram ibu rumah tangga dari lingkungan, Jempong Selatan, Kecamatan selaparangan. Sebelum Matahari terbit diarah timur ia sudah berada di pasar Kebon Ruwek diantar anak semata wayangnya.

Setibanya didepan gerbang pasar Kebun Rowek ia pun duduk sambil gobrol bersama pedagang bakulan alias pedangang kul di sebelahnya. Tanpa malu-malu ibu Mihram menanyakan sendiri harga satu biji Kul yang baru saja diturunkan dari atas cidomo berwarna kuning.
Singkat cerita belum sempat terjadi tawar-menawapun antara ibu Mihram dengan pedagang Kul, si pemjual pun kul sudah menyapanya duluan. Harga kul masih se-awet harga kemarin ungkap pedagang Kul bakulan sambil mengayuh tangan.
Dua minggu kemarin saya mendapat kabar dari tetangga dirumah, katanya semua barang keperluaan apa pun dipasar sudah naik semua terutama di Kebun Rowek. Saya sebagai masyarakat biasa berharapnya, begitu, harga Kul tidak ikut dinaikan. Kalau pun harga semua keperluan keseharian dinaikkan  ya paling berapa ratus lah biar aja, kita kesulitan dengan kenaikan harga tersebut ,“ Ucap  Ibu  Mihram sambil menceritakan ulang kata tetagganya. (Yar)

Ampenan Dalam Kenangan


KM.MellbaoNews. Sebagian besar orang NTB sering menyebutnya kota kenangan masa lalu. Bekas tiang jembatan menuju pelabuhan Ampenan pun masih bisa kita saksikan lansung ditempat berkenaan. Kota Ampenan menyimpan kawasan kota tua yang senantiasa bercerita banyak  hal tentang posisi Lombok dalam percaturan sejarah masa lalu. Setelah Belanda masuk melalui bagian timur pulau pada 1674 dan kemudian menjalin relasi dengan kerajaan-kerajaan di Lombok. Ampenan menjadi kawasan yang pertama kali dikembangkan sebagai pelabuhan pada 1800-an. Lokasi yang strategis di tepi barat sempat menjadikannya kota pelabuhan yang cukup sibuk pada masa kejayaannya. Ampenan berasal dari kata Sasak “amben” yang berarti tempat singgah.

Wihara Bodhi Dharma yang berdiri sejak 1804 menjadi saksi bisu lain dari proses pembauran antarsuku di Ampenan. Rumah suci berbahan kayu milik umat Buddha ini berdiri persis di hadapan Kampung Melayu yang didominasi penganut Islam. Sementara itu kawasan pesisir didiami komunitas Bugis yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan. Namun, meski tampak harmonis, warga di sini tak selamanya hidup rukun dalam perbedaan.

Layaknya kota pelabuhan, Ampenan dihuni berbagai macam etnis, konfigurasi demografis yang masih langgeng hingga kini. Warga Tionghoa yang awalnya diimpor Belanda sebagai tenaga kerja murah hidup berdampingan dengan komunitas Arab, Melayu, serta Bugis. Jalan utama Yos Sudarso menggambarkan fenomena koeksistensi antaretnis ini: di satu sisi berdiri ruko-ruko kuno milik warga Tionghoa, sementara di seberangnya terdapat barisan toko milik komunitas Arab yang menjajakan barang-barang khas Timur Tengah.

Ancaman lain bagi Ampenan adalah kurangnya perhatian pada warisan sejarah. Banyak bangunan minim perawatan. Hujan yang mengguyur sebentar cukup untuk menyulap sejumlah tempat menjadi kubangan. Bahkan pelabuhan yang menyimpan kisah penting di masa silam dibiarkan terbengkalai termakan usia. Beberapa peninggalan dari pelabuhan ini konon justru bisa disaksikan di Hotel Tugu Lombok yang terletak sekitar 70 kilometer di utara Ampenan. Sumber dikutip.www.jalanjalan.co.id (Yar).

Minggu, 22 Juli 2012

Musim Tanam Kedua, Petani Mulai Sibuk


KM.MellbaoNews. Bisa dibilang musim tanam sekarang ini adalah musim tanam kedua,” kata buk Imah salah seorang buruh petani yang tengah membantu tanam padi dilawan persawahan milik tetangganya.
Sawah itu kelihatan kering, sekitar tujuh petani tengah sibuk tanam benih padi yang sudah disiapkan pemilik sawah.

Padahal baru minggu kemarin panen telah dilakukan. Di sawah yang sekarang sedang ditanami itu padi lagi. Hampir sebagian petani yang berada di lahan sawah lingkungan Gatep, Kecamatan Ampenan mulai disibukan dengan rutinitas mengarap sawah.

Walaupun ada sebgaian petani lain yang belum panen, perbedaan ini terjadi karena masing-masing sawah tergantung dari lokasi irigasi dan air sawah yang ada disawah. 
Setelah panen pertama lahan sawah ditunggu sekitar satu minggu dan setelah itu lansung dibajak lagi untuk segera ditanami padi sesepat mungkin.

Dari cerita buk Imah kepada Kampung Media (KM), untuk satu tahun para petani di lingkungan saya ini sudah menjadi target mereka, karena setiap musim panen dan musim tanam saya selalu dipanggil bersama tetangga-tangga, seperti yang saat KM lihat sendiri petani sibuk semua,” ungkapnya dengan wajah berseri-seri pada KM. (Yar)  

Kelapa Muda Jadi Incaran

KM.MellbaoNews.Senin,23/7/2012.Suasana pagi di Bulan Suci Ramadhan tidak jauh berubah dari bulan-bulan sebelumnya. Aktivitas sebagian pedagang dan pemilik kios runcit mulai di tutup pada hari pertama menjelang bulan suci Ramadhan, terkecuali pedagang kurma yang berjejeran dekat bundaran Ampenan masih dibuka. 

Pemandangan berbeda juga bisa juga kita saksikan digambar ini tepatnya di lingkungan Sukaraja Barat, Kecamatan Ampenan. Di bulan ramadhan kebutuhan akan kelapa, Es dan minuman yang dingin menjadi warna tersendiri untuk menyiapkan berbuka besama keluarga.

Pak Muhtar (64) orang kampungnya biasa memanggilnya, dari keterangan beliau, saya mulai berjualan kelapa disini semenjak hari pertama puasa, kelapa-kelapa yang bertumpukan ini, saya datangkan dari Sengigi, dari harga saya jual Rp. 5000 perbiji kelapa’”  cerita beliau sambil duduk menyusun kelapa jualannya, sehingga alhamdulillah, kelapa yang tiap harinya saya jual terus diserbu pembeli.

Dari harga boleh dibilang sudah standar dari sebagian besar pedagang kelapa di Kota Mataram juga mematok harga Rp. 5000 persatu kelapa,” ungkap Rudi salah seorang pelanggan setia kelapa pak Muhtar. (Yar).


Sabtu, 21 Juli 2012

Online Menunggu Buka Puasa

mellbao.  Banyak jalan menuju roma kata pepatah, mungkin begitu yang diharapkan oleh banyak kaum muda di kecamatan Ampenan.  Untuk menuju saat berbuka tiba, ber-selancar di dunia mayapun bisa jadi solusi stelah ngabuburit mulai membosankan dan membutuhkan dana dan stamina yang banyak.


Ditepi pantai skip misalnya, sekelompok anak muda berkumpul di sebuah berugak yang memang disediakan oleh pemerintah kota agar masyarakat bisa nyaman menikmati suasana pantai skip yang menghadap kekeindahan gunung agung-Bali.  Sore baru saja mulai, tapi empat buah berugak yang ada sudah terisi.  Kalau berencana membunuh waktu agar tak terasa, mereka mungkin terlalu pagi memulainya.  


Tapi dugaan km.mellbao keliru, "saya mending ke sini lebih cepet mas, soalnya kalau telat ngak dapat tempat ntar."kata Nawawi yang berasal dari kampung banjar kelurahan banjar menjelaskan  maksud kehadirannya di berugak pantai skip.  Ternyata, selama puasa ini ada fasilitas internet gratis dari seorang warga setempat yang kebetulan juga membuka sebuah cafe dadakan yang menyediakan makanan ringan khas puasa untuk warga sekitar dan komplek Brimobda NTB.  "Ya, saya kasi hotspot gratis, itung-itung amal.  Tapi biasanya mereka malu juga kalau setelah selesai ngak nyambilan beli dagangan saya."tutur pak Puji sambil tersenyum licik {he..he}.


Dan saat matahari sore mulai menepi diufuk barat dan suara ceramah dari masjid mulai terdengar, benar saja.  Makanan khas puasa pak puji menyusut, karena satu-persatu ternyata sudah dipesan duluan oleh langganan internet gratisnya.  [mellbao]
 

Kamis, 19 Juli 2012

Berkah Bunga Rampai Jelang Ramadhan


KM.MellbaoNews. Jarum menunjukan, 7.30 pagi. Dari dua hari yang lalu saya sudah berjualan bunga Rampai dipintu gerbang makam umum Karang Panas ini,” Kata Ibu Nyoman menuturkan dirinya ketika ditemui Kampung Media, ketika ia tengah berjualan Bunga Rapai.
Bak berisi bunga Rampai berjejer di depan pintu masuk pemakaman, puluhan warga pun tak lupa untuk membeli bunga Rampai. 
Sekitar 8 pedagang pun sudah bersiap-siap menjajakan dan menawarkan bunga Rampainya kepada setiap penggunjung makam. Termasuk salah satunya ibu Nyoman yang berasal dari Karang Pule, Kecamatan Sekarbela tidak mau menyia-yiakan kesempatan itu.

Datangnya bulan Ramadhan membawa begitu berkah juga bagi kami pedangang bunga seperti ini, sebagian penziarah pun senang membeli, karena dari harganya terbilang murah, saya sendiri menjual bisa bervariasi. Misalnya 3 bungkus bunga rampai bisa, Rp, 5000 ribu dan 4000. Biasa saya berdagang pas awal bulan puasa dan nanti menjelang akhir,” Tuturnya. (Yar).

"Rowah Kebiyan"

KM.MellbaoNews. Adzan Magrib terdengar dari salah satu Masjid yang letaknya tidak jauh dari salah satu  lingkungan Kota Mataram. Warga yang tengah asyik duduk sambil gobrol, seraya berhenti sejenak lalu melangkah menuju Masjid yang tidak jauh dari perumahan warga. Usai sholat Magrib sebagian warga berbondong-bondong menuju salah satu rumah warga kebetulan berdekatan dengan Masjid.

Tepatnya di Lingkungan Oloh, Udayana. Sebagian besar warga yang berada di lingkungan Oloh menyebutnya “Rowah Kebiyan” atau zikir bersama menyambut bulan Suci Ramadhan. Suasana seperti itu sering kita jumpai apalagi bulan puasa tinggal satu hari lagi. Saya tiba-tiba mendapat pesan singkat (SMS) dari tuan rumah setelah shalat Magrib untuk datang kerumah beliau, kami dengan 8 orang teman datang walaupun kedatangan kami agak terlambat,” Ungkap Rahman pada Kampung Media.

Di ungkapkan juga oleh tuan rumah sendiri, pak Muslihun, “Rowah Kebiyan” ini merupakan zikir bersama beberapa tetangga saja, dan hajatan kami mengadakan ini adalah bentuk rasa syukur kami sekeluarga dengan datangnya bulan yang suci ini. Disamping itu juga kami mendoakan untuk keluarga kami yang sudah meninggalkan kami atau pun yang masih hidup semoga diberikan kesehatan, umur panjang, murah rezeki, dan dimudahkan segala urusan kami,“ Terang beliau. (Yar)