Jumat, 29 Juni 2012

Sumur Kering, Sungai pun Diserbu Warga

KM.MellbaoNews “Wah, sebagian dari mereka sudah lama sudah lama punya sumur, tapi kering. Hannya air sungai ini yang mereka pergunakan untuk mencuci pakaian dan mandi, sedangkan untuk memasak mereka menggunakan air PDAM.”  
Fandi (30) warga lingkungan Sembalun, Kecamatan Tanjung Karang, Ampenan,  begitu bersemangat menceritakan soal warga disekitar kampunnya. Seringkali Sumur yang dimiliki warga untuk diandalkan dalam memenuhi kegiatan mereka sehari-hari pada musim kemarau mengalami kekeringan, sehingga hal ini membuat sebagian warga memilih mengunakan air sungai yang tidak jauh letaknya dari perkampungan warga Sembalun.

Beberapa warga kelihatan antusias dan semakin ramai terlihat ketika mereka beramai -ramai  menunggu antrean sambil duduk dibawah pohon Waru sebelah sungai sambil mereka  membawa bak berwarna hitam berisi pakaian keluarga hendak dicuci.

Mereka pun harus rela  menunggu antrian disatu tempat dengan teratur.“ Terkadang ada sebagian warga yang memiliki sumur tapi mereka lebih sering datang mencuci di sungai. Alasan mereka karena malas nimbi pakai ember. ada juga sebagian warga yang tak punya dan mereka harus terpaksa menggunakan air sungai juga dan tiap hari saya perhatikan tetap ramai warga yang mencuci.” Terangnya Fandi. 


Beberapa warga kelihatan antusias dan semakin ramai terlihat ketika mereka beramai -ramai  menunggu antrean sambil duduk dibawah pohon Waru sebelah sungai sambil mereka  membawa bak berwarna hitam berisi pakaian keluarga hendak dicuci.
Mereka pun harus rela  menunggu antrian di satu tempat dengan teratur. “Terkadang ada sebgaian warga yang memiliki sumur tapi mereka lebih sering datang mencuci di sungai. Alasan mereka karena malas nimbi pakai ember. ada juga sebagian warga yang tak punya dan mereka harus terpaksa menggunakan air sungai juga dan tiap hari saya perhatikan tetap ramai warga yang mencuci.” Terangnya Fandi. (Yar)

Liburan Berprestasi

mellbao.  Musim liburan biasanya tempat-tempat tujuan wisata dan tempat hiburan ramai dikunjungi oleh anak-anak sekolah beserta keluarganya untuk sekedar melepas jenuh ataupun me-refresh jasmani dan rohani setelah satu tahun bergelut dengan aktifitas sekolah.

Tak heran kalau akhirnya tempat-tempat wisata seperti Mataram Mall jadi ramai dikunjungi wisatawan tahunan ini, yaitu anak-anak sekolah.  Namun tidak semua anak sekolah yang mengisi waktu liburnya dengan bertamasya atau rekreasi ke tempat-tempat wisata atau tempat hiburan yang makin banyak di Kota Mataram.  Seperti Astiti dan teman-temannya yang tergabung dalam komunitas panjat dinding.  Mereka saban sore setiap jam 4 hingga jam 6 sore sibuk berlatih di areal Gedung Pemuda Mataram yang baru satu bulan ini diresmikan setelah direnovasi total oleh pemprov Nusa Tenggara Barat.   

"ini kan juga liburan pak,"kata Astiti saat ditanya km.mellbao kenapa lebih memilih berlatih panjat dinding daripada ke tempat liburan lain, "intinya kan kita heppi-heppi." lanjutnya yang disambut teman-temannya.

Dinding yang tingginya melebihi tinggi pohon kelapa itu tak membuat astiti dan teman-temannya yang rata-rata berusia belasan tahun ciut, malahan dengan setengah bercanda mereka berebut ingin memanjat.  "mereka ini sudah hampir 6 bulan berlatih, dan dua diantaranya sudah pernah mengikuti lomba panjat dinding tingkat anak-anak, dan alhamdulillah bisa juara." kata Kak Heri yang menjadi pelatih mereka.

Mimik gembira, bahagia, lepas, bebas terlihat dari wajah-wajah mereka, keringat yang membasahi sekujur tubuh seakan melepas semua kejenuhan.  Bukankah itu makna liburan yang sesungguhnya? agar jasmani terasa segar dan jiwa tenang dan damai agar bisa siap menghadapi tahun ajaran baru yang lebih kompetitif.  "sambil menyelam minum air, sambil liburan meraih prestasi." tereak mereka kompak. [mellbao]   

Kamis, 28 Juni 2012

Pemuda Lingkungan Kampung Banjar Gelar Zikir Bersama


KM.MellbaoNews. Tak seperti malam biasanya, aktivitas pemuda menjelang Sholat Magrib. Sebgaian warga sudah mulai beranjak melepas lelah di pembaringan atau pun aktivitas lainnya seperti nongkrong bareng bersama teman-teman disekitar lingkungan berdekatan, apalagi di bulan ini sebgaian besar warga masyarakat sedang dibuat demam dengan petandingan piala Ureo 2012, sehingga tidak aneh kalau kita dengar disetiap pojok kan rumah warga mendengar anak muda membicarakan bola, tanpa bola dak bakaln seru, bahasa itu sepertinya sangat layak untuk di ketengahkan  dalam malam tersebut. 

Tapi hal berbeda bisa kita temukan pada sebuah aktivitas anak muda yang satu ini, mereka justru gelar zikir bersama dengan teman dan sebgaian warga disekitar Lingkungan Kampung Banjar, Kecamatan Ampenan. Berawal dari diskusi kecil dirumah salah seorang pemuda lingkungan Banjar, kegiatan zikir bersama pun dilakukan dengan kondisi seadanya, zikir tetap dilakukan walaupun hannya dihadiri oleh beberapa pemuda dan di sediakan segelas air putih di tengah-tengah mereka.


Zikir bersama malam ini merupakan zikir yang pertama kali kami lakukan dengan sebagaian pemuda di lingkunga Kampung Banjar kata Hilmi, yang mulanya zikir ini rencananya akan diadakan setiap malam juma'at di Masjid." terangnya.
Dari pemuda yang ikut dalam zikir bersama tersebut, mahasiswa, pemuda dan sebagian dari warga sekitar yang tidak mau ketinggalan dalam zikir tersebut. Dalam kesepatan tersebut KM.Mellbao juga diberikan kesempatan untuk memperkenalkan Komunitas Kampung Media pada acara zikir pada malam tersebut. (Yar).

Rabu, 27 Juni 2012

Kantor Kampung Media Kedatangan Puslitbang Kominfo RI


KM.MellbaoNews."Saya tertarik dengan ucapan pak Pairus tadi itu tentang sebuah Komunitas Kampung Media, saya ingin tau lebih banyak dengan Kampung Media." Bisakah diceritakan pada kami?
Kurang lebihnya kira-kira begitulah ungkapan yang terdengar ketika sedang berlansungnya obrol bareng, pak Ramon dan Komunitas Kanpung Media di Aula Kantor Dishubkominfo  yang berlokasi di Jalan Langko, Mataram. 
Tanpa direncanakan sebelumnya dari Puslitbang Kominfo Pusat beserta jajaran untuk bertemu dan gobrol bareng dengan sebuah yang bernama Komunitas Kampung Media, walaupun sudah ada agenda lain di tempat yang sama. Dalam obrol bareng yang berlansung sekitar, 2 jam ini dihadiri dari beberapa Komunitas Kampung Media yang ikut hadir. Dalam kesempatan ini digunakan oleh pak Ramon untuk menanyakan lebih banyak tentang kegiatan dilakukan oleh Kampung Media. Banyak anggotta komunitas ini berjumlah 50 dan tersebar sepuluh Kabupaten di seluruh NTB. 

Rasa penasaran dan tertarik pada  Komunitas kampung media terlihat ketika beliau mendengar penjelasan dari Ketua Kordinator Komunitas Kampung Media, Pairuzzabadi. SH. Dari sejak 2009 resmi dibentuk Komunitas Kampung Media telah mampu mengubah budaya bertutur menjadi budaya menulis disekitar lingkungan komunitasnya. Selain itu juga Kampung Media memberikan motavsi dan informasi yang layak pada masyarakat dan memperkenalkan  tentang pentingnya ramah IT." ternangnya.

Diakhir obrol bareng Pak Ramon mengungkapkan kekagumnya pada Komunitas Kampung Media, yang sudah melakukan upaya disamping inisiasi yang mencerdasakan masyarakat dan membuat masyarakat ramah akan dunia IT serta bagaiamana budaya betutur bisa dijadikan sebagai budaya menulis. Ke depan semoga akan bermunculan komunitas seperti ini" ternagnya. Dengan penuh optimis. (Yar)

Senin, 25 Juni 2012

Apa Komentar Mereka Soal Ditetapkan Bil Menjadi Embarkasi?


KM.MellbaoNews. Kabar tentang telah ditetapkannya Bandara Internasional Lombok (BIL) sebagai Embarkasi Haji, masih banyak belum diketahui oleh sebagian masyarakat di Kota Mataram khususnya di Kecamatan Ampenan dan Kecamatan Sekarbela. Selasa, 26 Juni, Ketika KM berkunjung ke salah satu tokoh masyarakat di Lingkungan  Mendeke, Kecamatan Sekarbela, sekaligus penjaga makam bersejarah Loan Balok.
Dalam kesempatan tersebut KM disambut dengan gembira. Masyarakat yang berkunjung ke pemakaman, akrab memanggilnya H. Kamalludin (65). Dari penggakuannya  kurangnya informasi yang didapatkan. Membuat beliau sampai saat belum mengetahui tentang ditetapkannya BIL menjadi Embarkasi Haji pada Rabu, (6/6,2012) kemarin.
Ketika KM meminta pendapatnya,  beliau begitu terkejut seketika sambil mengucapkan rasa syukur, Alhamdulillah, saya pribadi merasa bersyukur sekali dengan telah ditetapkannya Bil sebagai Embarkasi Haji ini,  terima kasih pada KM yang sudah memberikan informasi ini, begitu juga untuk masyarakat dan Gubenur NTB yang memperjuangkan perubahan itu. Semoga dengan adanya perubahan ini masyarakat NTB mendapatkan kemudahan untuk pergi tanah suci Mekkah. Biaya dan waktu pun lebih sedikit jika kalau dibandingkan dengan saya dulu pergi Haji tahun 80-an, membutuhkan waktu yang lama, sambil beliau menceritakan kisahnya ,” ungkapnya.
Ungkapan yang sama  juga datang dari salah seorang Aktivis Mahasiswa di Mataram kebetulan sedang berada ditempat bersamaan, Abdurrahman (23), ia mengatakan, saya pikir dengan penetapan Bil menkadi Embarkasi, hal ini akan mempermudah langkah para Jamaah Haji kita di NTB untuk ke tanah suci semakin dekat. Kita harus berterima kasih pada semua pihak yang sudah berusaha memperjuangkan penetapan Bil menjadi Embarkasi Haji. NTB harus lebih baik,” ungkapnya, dengan wajah bersemangat. (Yar).

Minggu, 24 Juni 2012

Hannya Ikan Teri Yang Tersangkut

KM.Mellbao. Terbilang masih pagi betul, di hari Senin, 25/6/2012. Kelihatannya  mereka begitu sibuk mengurus tugas masing-masing. Para nelayan lain duduk bebaris menarik tali jaring Krakat. Jaring Krakat dipasang setelah shloat subuh ketika air laut surut. Baju mereka sudah mulai basah dengan keringat menetes ditubuh. Istri dan anak sudah menanti dibelakang perahu-perahu mereka, untuk melihat hasil tangkapan ikan pagi itu, sambil dibawakan rantan berisi nasi untuk sarapan.
Panggil saja nama saya, pak Martini, (67). Pak Martini salah satu dari kelompok nelayan senior dikampung Banjar, Kecamatan Ampenan, usianya yang sudah lanjut tidak membuatnya jadi hambatan untuk terus membantu aktivitas kelompoknya  sekedar ikut menarik tali jaring Krakat yang sudah siap ditarik.  Begitu juga dengan kelompok nelayan lain. Di tengah keterbatasan fasilitas untuk melaut dan tangkapan ikan semakin pupus, sudah menjadi asam garam bersama kelompok nelayan lainnya. 

Pak Martini kepada Kampung Media (KM) saat ditemui, menceritakan liku-liku  tangkapan kelompoknya selalu apes atau kurang beruntung untuk berapa bulan bulan ini. Jaring Krakat kosong sering sekali kami hadapi, tapi semua itu lantas akan membuat kami untuk tidak menekuni pekerjaan ini, lihat saja hasil tangkapan hari ini, hannya 10 ekor ikan Teri kecil yang tersangkut di Krakat, anehnya sampah yang paling banyak. Padahal untuk memasang jaring saja butuh waktu berjam-jam. Tapi kami dengan kelompok nelayan selalu bersyukur dan lapang dada “ ungkapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh warga Kampung Banjar, Saya sudah sering melihat nelayan-nelayan yang kerap jaring krakat kosong, berharap ikan yang tersangkut, tapi sampah dan pulang pun harus dengan tangan kosong, untung kalau ada ikan-ikan kecil yang tersankut, seperti ikan Teri,” ungkap Ridho, warga kampung Banjar. Tanpa terasa jarum jam pun sudah menunjukan 8.00 pagi, aktivitas pak Martini dengan kelompoknya berhenti seiring Matahari mulai menyengat dahi. (Yar) 

Sabtu, 23 Juni 2012

Membaca Peradaban Lewat Sebuah Buku

Opini KM.Mellbao. Sampai saat ini peran buku masih belum bisa tergantikan, terutama dalam kapasitas, sebagai sumber pustaka, sumber pengetahuan dan sumber imformasi walaupun banyak jejaring media sosial yang lebih praktis,dan lebih hebat seperti dunianya internet. Dan sampai kapan pun, buku akan tetap jadi primadona ilmu pengetahuan yang paling esensial bagi kemajuan peradaban manusia.


Sebuah buku mampu menghadirkan serpihan-serpihan sejarah yang sudah lama tercecer berabad-abad, seakan  menjadi terang benderang, oleh serpihan ilmu yang berserakan menjadi serangkaian data  yang diolah melalui tulisan lalu dibukukan menjadi sebuah buku sehingga semua itu menjadi peristiwa yang berguna dalam memberdayakan  kehidupan manusia. Maka, sejarah peradaban manusia sangat bergantung pada catatan masa silam yang sempat dibukukan dan menjadi sumber imformasi paling menentukan bagi masa depan peradaban manusia saat ini.


Menjadi Pertualang Intelektual 
"Menjadi petualang intelektual" kutipan bahasanya Bang Mujadid Muhas, bahasa inilah yang paling tepat dalam pemakaian bagi pecinta buku dan tulis menulis. Sebuah buku lahir dari perkembangan dan kebutuhan akan pentingnya komunikasi, informasi dan kemampuan daya pikir manusia, serta kelemahan daya tampung pikiran manusia yang sangat terbatas. Kebutuhan akan lahirnya buku bukan berarti mengesampingkan media dan sumber pengetahuan lainnya, melainkan karena memang sudah menjadi sebuah tuntutan zaman saat ini. Memang diperlukan sebuah media ideal yang mampu menampung segala bentuk ilmu dan pengetahuan yang belum tertulis dan dipublikasikan dalam bentuk kesatuan yang utuh yakni dibukukan menjadi sebuah buku.

Pada zaman kuno sebelumnya kita mengenal sebuah peradaban buku, tradisi komunikasi masih mengandalkan lisan pada saat itu. Tak heran jika penyampaian imformasi tentang certita-cerita, nyanyian, doa atau pun syair masih mengunakan media lisan dari mulut ke mulut. Sampai pada waktunya manusia mulai memikirkan cara untuk menuangkannya semua itu dalam bentuk tulisan. Maka hasil tulisan itu lahirlah apa yang disebut dengan “buku”  kuno pada zaman ketika sarana ilmu pengetahuan masih belum begitu memadai.

Bagi saya peradaban buku adalah menjadi ciri khas kemajuan manusia dimasa lampau, disamping menyokong ilmu pengetahuan secara luas, buku juga menjadi cerminan pertualangan intelektual yang bisa dibayangkan tanpa harus melihat secara lansung dimana peradaban manusia itu berlansung. Peradaban buku telah membuktikan dahsatnya kemajuan pemikiran manusia dalam menyongsong kehidupan yang lebih dinamis dan progresif. Salah satu cirinya masyarakat berperadaban adalah  dengan adanya tulisan dan bahasa yang mewakili pemikiran manusia dalam menjalin internal aksi dengan manusia lainnya (Hablum min ‘nan nas). Dari proses intraksi itu lah bisa menciptakan sebuah bangunan peradaban buku-buku kuno.

Apa yang disebut dengan buku kuno ketika pertama kali dikenal belum seperti tulisan yang tercetak di atas kertas keping-kepingan batu, tulang unta, pelepah kurma itu pada zaman Nabi Muhammad SAW sampai pada zaman sahabat Khalafaurrasyidin, atau di atas kertas terbuat dari daun Papirus. Papirus adalah tumbuhan sejenis alang-alang yang tumbuh di sungai Nil.

Seperti halnya di ungkapan oleh peneliti sejarah Lew Hee Men, (2000:6) dalam bukunya, sejarah peradaban manusia, menyatakan  bahwa pertama kali tulisan yang tersusun secara alphabet ditemukan di Mesir sekitar pada 1800 SM. Pada awal pertama kali ditulis di atas kayu dan batu sebelum akhirnya ditulis diatas lembaran papirus. Kertas papirus bertulis dan berbentuk gulungan yang disebut sebagai bentuk awal buku kuno.

Pada perkembagan selanjutnya dunia pembukuan dan budaya tulisan mengalami perubahan yang signifikan dengan diciptakannya kertas yang sampai sekarang masih kita gunakan sebagai bahanbaku penerbitan buku. Tidak anyal jika lembaran-lembaran kertas telah memantik lompatan besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan sampai saat ini.

Melalui lembaran-lembaran kertas, beragam pemikiran sudah ditorehkan dan elaborasi ilmu pengetahuan pun sudah mulai digalakkan. Lompatan besar melalui kertas yang menghasilkan berjilid-jilid buku dan sampai menjadi cikal bakal lahirnya sejumlah perpustakaan dan literasi menulis dan peradaban buku.

Kunci pembuka
Sejarah panjang pembuatan buku mencerminkan sebuah perjuangan panjang manusia dalam mengubah sebuah peradaban hingga dari zaman ke zaman. Sekarang dunia tulisan dan pembukuan sudah mengalami perkembangan yang sangat modern, dengan desain yang lebih menarik berwarna, dan tata letak yang bagus, waktu pembuatan yang singkat, serta mendapatkan hasil pembukuan yang banyak. Bahkan tehnologi informasi baru sedang bergerak merubah semua itu melalui jaringan yang lebih distributif dan tidak  sentralistis.

Cobalah kita berkaca pada masa lalu, betapa membuat tulisan untuk menjadikan buku itu sangat sulit, memerlukan ketelatenan, ketelitian kesabaran dan pengabdian yang totalitas dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana yang ada. Maka dari itu marilah kita menghargai sebuah tulisan dan buku sebagai sumber ilmu pengetahuan. Membaca adalah kunci pembuka kemamfatan sebuah buku dan tulisan. Wallahu A’lam Bissawab. (Yar. KM.Mellbao).

Baunya Semakin Menyenggat


KM.MellbaoNews. Sore harinya, ketika Matahari tak lagi menyengat dan angin sejuk bertiup-tiup membelai pantai, di bagian depan sebuah kali membelah kota pesisir. Setiap harinya warga setempat menikmati pemandangan atau sekedar  menonton perahu hilir mudik dari laut pantai Ampenan.

Pandangan sekilas tertuju ke kali berukuran 4 meter,  tak ada yang aneh dengan pemandangan sore itu, semua jenis sampah berjejalan makin menumpuk  tenggah  di gerus gelombang air laut yang naik sampai ke hulu kali. Naiknya sampah di sekitar bahu jalan membuat sebagian warga yang lalu lalang menghirup bau yang kurang sedap. Di khawatirkan lagi  para warga lingkungan kampung  Banjar, Kecamatan Ampenan Selatan, merasa cemas dengan hal seperti itu.  
Bau sampah yang menyenggat hidung menjadi asam garam, dan kondisi sampah yang sedemikian sudah biasa saya saksikan di tempat ini. Saya tidak mau menyalahkan siapa pun dengan kondisi sampah yang seperti ini. Ujar Sidik warga kampung Banjar, dengan wajah sejenak terlihat sendu menatap sampah yang berjejalan terseret pasang surut air laut.

Hal senada juga diakui Yan, oleh salah seorang pemancing di kolam Ampenan mengatakan, Kondisi ini jelas memprihatinkan mengingat pantai Ampenan bagaikan kota mitro politan mini bagi warga  setempat dan tergolong sebagai bekas pelabuhan paling bersejarah  pada tempo dulu. Sehingga harapannya, masyarakat disekitar Lingkungan kampung Banjar perlu diberikan penyadaran untuk tidak membuang sampah sapi lagi ke tengah kali satu-satunya ini, terutama  peran serta pemerintah kota Mataram sangat ditunggu -tunggu, demi kenyamanan di sekitar lingkungan kampung Banjar ini," Ujarnya.  (Yar).

Jumat, 22 Juni 2012

Negeri 1001 Malam Di Ampenan

mellbao.  Alunan musik khas timur tengah mengalun syahdu begitu km.mellbao memasuki sebuah restaurant ala negeri unta itu.  Aroma daging terbakar yang tercium manis menyeruak tak kalah merdu menggoda penciuman.  Ya, di ampenan juga di kota mataram sekarang sedang terkena demam masakan dari negeri 1001 malam.

Tak kurang dari lima buah restauran ala timur tengah mangkal di kota tua ampenan.  Maklum saja karena hampir 80% orang keturunan arab yang tinggal di Kota Mataram bermukim di Ampenan.  Bahkan mereka juga punya kampung sendiri, yaitu Kampung Arab yang terletak di kelurahan Dayan Peken.  Awalnya masakan khas timur tengah itu di Ampenan hanya bisa dijumpai di Rumah Makan Arafat yang dimiliki oleh Keluarga Bagis.  Yang telah berdiri sejak tahun 80-an.  "sekarang kalau ente mau makan kebab atau sate domba dengan harga terjangkau, tak perlu repot. Sekarang sudah ada yang jual pake gerobak di pinggir trotoar jalan"kata Halid Bagis sang pewaris Rumah Makan Arafat saat mengomentari maraknya rumah makan atau pedagang makanan pinggir jalan yang menjual makanan timur tengah, "tapi tentu ndak se-afdol kalau ente makan di rumah makan asli arabnya" katanya.  

Sekarang, karena makin kondusifnya keadaan kota Mataram untuk berinvestasi, selain tentunya karena minat masyarakat terhadap menu 1001 malam ini makin banyak, membuat banyak pengusaha keturunan arab bahkan yang non keturunan arab alias orang lokal yang tertarik menggeluti bidang usaha kuliner ini.  Hingga sepanjang jalan niaga dan jalan saleh sungkar dipenuhi deretan warung kaki lima, rumah makan atau restaurant menyajikan menu negeri unta itu.

Dampaknya, tentu warga ampenan khususnya dan kota mataram pada umumnya jadi dimanjakan dengan banyaknya sajian khas berselera dari berbagai negara selain masakan lokal di wilayahnya.  Yang tentunya hal ini menambah keanekaragaman kuliner di Ampenan yang juga menjadi daerah tujuan wisata. [mellbao]   

Rabu, 20 Juni 2012

Si Nyamuk Aedes Berulah Lagi

mellbaopost.  Nyamuk yang satu ini memang sakti, kekebalan tubuhnya patut diacungi jempol dalam menahan semua serangan yang dilakukan manusia untuk memusnahkannya.  Fogging dan pemberian Abate yang merupakan senjata pamungkas dalam mengantisipasi nyamuk penyebab demam berdarah ini tak lagi mempan, lalu kita harus bagaimana?


Dan hari ini, kamis 21 juni 2012 dua korban terkena serangan si nyamuk yang dalam bahasa latinnya bernama Aedes Aegypti ini.  Kedua korbannya alhamdulillah bisa ditangani dengan cepat karena informasi tentang nyamuk yang satu ini sudah begitu luas diketahui warga masyarakat karena kesigapan  pemerintah kota dalam memberikan informasi sejak dini.  Adalah pak Anhar 52 tahun dan Feby 28 tahun warga lingkungan karang panas kelurahan Ampenan Selatan yang terkena gigitan penyakit si nyamuk aedes.  "ini karena kondisi sungai dan got disamping rumah kami yang kotor dan banyak tumpukan sampah akibat keringnya sungai."kata Bu Tri Subekti orang tua Feby.  


Sementara pak Anhar yang kondisinya lebih parah, saat ini sedang ditangani di ruang ICU Puskesmas Tanjung Karang.  "kesadaran masyarakat saat ini sangat diperlukan untuk menekan perkembangan nyamuk demam berdarah ini." kata kepala lingkungan karang panas H.Zaini saat ditemui km. mellbao disela kunjungannya melihat pak Anhar di puskesmas. "kami akan meminta ke puskesmas tanjung karang agar melakukan fogging di wilayah kami, agar setidaknya kasus DBD ini tidak menyebar."lanjutnya, selain itu H.Zaini juga akan segera mengerahkan warganya untuk melakukan kerja bakti dan gotong royong untuk membersihkan sungai dan got yang ada di wilayahnya.


Informasi tentang nyamuk aedes biang demam berdarah ini sekarang sepertinya harus direvisi pemerintah dan dinas kesehatan, "kalau dulu setiap musim penghujan, pemerintah lewat mobil informasi berkeliling mengingatkan warga agar melakukan tindakan 5M, sekarang walaupun dalam musim kemaraupun tindakan serupa harus dilakukan."kata pak Muhammad ketua RT 01 Lingkungan Karang Panas yang kebetulan dua korban yang terkena serangan si nyamuk aedes adalah warga di RTnya.


Si nyamuk aedes memang adalah penyebab penyakit demam berdarah ini, namun itu semua juga terjadi akibat kesalahan kita sendiri yang masih senang berkotor-ria dengan membuang sampah seenaknya di got dan sungai.  Jadi? kembali kepada kita, mau sehat; jaga kebersihan.  Mau sakit n ko'it; anda sudah tahu jawabannya. [datu mellbao]

Keluh Kesah Pedagang Pelecing

 
KM.MellbaoNews. MakananPelecing, semacam pecel yang berbahan dasar kangkung ini merupakan makanan khas Lombok. Rasa kangkung Lombok yang khas dibungkus citra rasa pedas berbaur dengan aroma bumbu-bumbu lain, merupakan daya tarik tersendiri dalam Pelecing ini.
Tidak lengkap rasanya bagi para penggunjung ke Lombok. Jika belum mencicipi Pelecing, kurang abdol rasanya, apalagi di duetkan dengan Ayam Bakar 

Tetapi saat ini keberadaan Pelecing mulai terancam menyusul membumbungnya harga bahan baku. Kangkung, karena petani yang menanam kangkung  makin berkurang. Ini tidak lepas dari semakin menyempitnya lahan-lahan kangkung di sungai Jangkuk. disamping itu banjir terus datang. 

Ibu Fat, 45 tahun pembeli kangkung dan pelecing di Pasar Kebun Rowek, Kecamatan Ampenan. Sejak sebulan terakhir ia  terus mengeluh. “Dulu seribu dapat lima ikat, tapi sekarang seribu hanya dapat satu ikat,” keluhnya kepada KM. Mellbao.

Menurut Ibu Fat, untuk menyiasati keadaan ini harga jual yang terus naik, ia terpaksa jarang membeli. Hal serupa, juga diakui oleh Inak Zulpiani, petani dan pedangang pelecing Kangkung, sulitnya sebagian warga Ampenan mendapatkan Kangkung atau Pelecing, jika karenakan banjir dan kebanyakan petani kangkung sudah beralih profesi lain, " Ujarnya. sambil memegang Pelecing jualannya. (Yar)

Selasa, 19 Juni 2012

Mereka Kehilangan Tempat Bermain


Rabu/20/6/2012. Panggil saja nama saya,  Amin, (8) tahun, kata anak itu, setiap sore sepulangnya dari sekolah ia akan berlari memutar ditengah kampung bersama 4 orang temannya, untuk bermain petak umpat. Matahari sedang  terik-teriknya  tidak mengguranggi semangat anak-anak seusia ini untuk tetap bermain ditengah kampung, semua macam permainan pun bisa ia mainkan di tengah kampung itu.
Tempat itu terletak di lingkungan Gatep, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.

Kampung dari tahun-ketahun  perkampungan semakin sempit, bangunan perumahan terus dibangun kata, Iwan teman sepermaian Amin, memperlihatkan wajah riang, di sela-sela waktu bermainnya.

Inak Sur, salah seorang warga lingkungan Gatep, Kecamatan Ampenan, mengakui apa yang dikatakan Iwan itu memang benar. Setiap sorenya anak-anak di lingkungan Gatep harus bermain ditengah kampung, atau kalau mereka sudah bosan mereka akan pergi  pesisir pantai Ampenan. “ Padahal kami dengan warga setempat sudah mengusulkan pembuatan tempat bermain untuk anak-anak di kampung ini, tapi sampai sekarang belum ada respon” jelas inak Sur. 

Semua warga di lingkungan Gatep  berharap pemerintah bisa membuatkan tempat bermain untuk  anak-anak dikampung yang kehilangan tempat bermainnya, sehingga dengan adanya tempat bermain tersebut anak-anak akan merasakan betul masa-masa mereka. (Yar/KM.Mellbao)

Senin, 18 Juni 2012

Manusia 1000 Kilometer

mellbao.  Lelaki tua itu terlihat letih, apalagi matahari sedang panas-panasnya.  Dipinggiran Ampenan, lelaki tua itu melewati jalan hotmix yang panas dengan memikul dua buah keranjang bambu berisi bakul jualannya.  Menyusuri setiap sudut jalan hingga petang.

Namanya pak Salman, asal lembar-lombok barat.  Pak salman setiap hari menjajakan bakul bambu jualannya dengan berjalan kaki.  Diusianya yang entah keberapa tahun karena ia lupa, saat ditanya km.mellbao ketika beristirahat dijalan Arya Banjar Getas Ampenan, ia hanya berkata "pokoknya waktu ada jepang di lembar," katanya coba mengingat. Keranjang bambu yang dibuat sendiri olehnya itu, dijual berkisar 10 hingga 20.000. "kadang bisa laku tiga sehari."jelasnya sambil menyeka keringat dikeningnya.  

Dari lembar pak salman biasanya naik angkot ke jerowaru, dari pasar jerowaru pak salman menjajakan jualannya dengan berjalan kaki hingga sampai ke Ampenan.  Kalau di hitung, pak salman sehari berjalan kaki lebih dari 10 kilometer.  Sebuah perjuangan hidup yang sungguh berat, apalagi dengan memikul beban jualannya yang rata-rata beratnya bisa mencapai 20 kilogram.  "ah ini sudah biasa pak,"katanya, "dulu lebih berat lagi, saya mikul lemari dari Cakra ke Ampenan."ceritanya mengenang masa lalu, "kalau ada meteran di kaki saya, mungkin ada 1000 kilometer sudah saya jalan."ucapnya.

Panas masih keras menerpa, pak salman kembali menyusuri jalan. Mengharap jualannya ada yang membeli agar letihnya setimpal. [datu mellbao]  

Kota Mataram Makin Hot

mellbao.  Dalam kamus bahasa inggris, Hot berarti panas, tapi dalam bahasa pergaulan di masyarakat terutama perkotaan, Hot bisa juga berarti sexy.


Kota Mataram sebagai ibukota provinsi Nusa Tenggara Barat secara otomatis mengalami kemajuan yang significan, alias modern.  Perkembangan sarana dan prasarana penunjang sebagai sebuah ibukota pemerintahan begitu pesat, tak heran kalau pada akhirnya Mataram sering juga disebut sebagai kota Metropolis.


Nyamannya berinvestasi di Kota Mataram membuat tingkat perekonomian kota yang berpenduduk 402.296 jiwa (data BPS 2010) ini semakin menjadi incaran para pendatang dari luar daerah maupun dari luar negeri.  Alhasil, kota inipun semakin ramai, padat dan penuh sesak.  Bangunan-bangunan mewah bertebaran disemua penjuru kota, dari Hotel berbintang hingga Dealer-dealer otomotif serta franchise-franchise dalam dan luar negeri berebut ingin bermukim di kota ini.  Tak heran kalau akhirnya kota mataram semakin Hot alias sexy, tapi juga Hot alias panas karena makin membludaknya manusia dan mesin.  Lihat saja sekarang, jalanan dikota Mataram semakin banyak dijejali kendaraan bermotor yang berasal dari segala penjuru baik dari dalam kota maupun luar kota.  


Terlepas dari semua kemajuan dan semua dampaknya, setidaknya Mataram harus mulai berbenah.  Terutama masalah jalur lalu lintas dalam kotanya, karena dengan semakin meningkatnya jumlah volume kendaraan dan dengan luas ruas jalan yang minim jelas akan berdampak kurang baik pada perkembangan kota ke depan.  "mataram ini kecil, tak sampai lima menit kita bisa keliling kota ini," kata Haekal seorang mahasiswa disebuah perguruan tinggi swasta di Mataram, "tapi karena jalannya sempit dan jumlah kendaraan yang makin banyak, jadi lama.  Bahkan bisa sampai satu jam keliling Mataram." katanya pada km.mellbao.  Lihat saja di simpang lima Ampenan yang melegenda itu, begitu kumuh, sumpek dan semrawut.  Karena ruas jalan yang sempit dan arus lalu lintas dua arah yang semakin menambah kacau.  "seharusnya jalur di jalan saleh sungkar ini cukup satu jalur saja." kata Abu Fatih seorang warga keturunan arab yang mangkal berjualan di simpang lima.
 
Mataram memang makin hot, semoga saja kota yang juga dikenal sebagai kota per-empat-an ini, karena banyaknya perempatan dikota ini dalam radius 200-300 meter kita sudah ketemu dengan perempatan, bisa segera menyikapi masalah transportasi ini dengan mencari solusi yang tepat.  [mellbao]

Minggu, 17 Juni 2012

Toilet Mobile, Kurangi BASNO


       
KM.MellbaoNews.Kebutuhan atas toilet Mobile makin mengalami peningkatan. Dengan bertambahnya orang yang keluar dari rumah untuk melakukan aktivitas, seperti  yang terlihat pada gambar postingan  KM.Mellbao ini. Terlebih, perkembangan layanan transportasi darat, laut dan udara yang hemat dalam harga membuat orang menjadi sangat mobile. Trend terkini itu membuat masyarakat akan membutuhkan lebih banyak toilet dalam perjalanannya. Perubahan itu hendaknya dapat diantisipasi oleh Pemerintah kota Mataram. Tahun 2008 yang lalu telah dicanangkan, program 3A, (Absano, Akino, dan Adono), belakangan ini juga kita dengar dengan lagi program Buang Air Sembarangan Nol (Basno), sebuah terobosan bagi peningkatan kesehatan dasar dan kualitas masyarakat NTB, seperti pengadaan Toilet Mobile untuk umum yang terdapat di lapangan Polda NTB ini. 

Adullah menuturkan, salah seorang penguna, kebutuhan akan Toilet umum atau Toilet Mobile adalah salah satu fasilitas yang sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perlunya kebersihan. Betapa tidak, kesan pertama wisatawan datang ke suatu Negara, yakni dengan melihat bersih tidaknya toilet umum yang ada di kota ini. Sebagian besar wisatawan  pun mengeluh ketika mereka berpergian, jika toilet umum kotor dan tidak ramah lingkungan. Bahkan, wisatawan akan menghindar untuk menggunakannya dan sebagian besar orang menahan pergi ke toilet yang akhirnya menimbulkan banyak penyakit," tegasnya,  

Harapannya dengan adanya program Basno bidikan Pemerintah Provinsi Nusa tenggara Barat ini mampu menggurangi buang air besar sana sini, dan memberikan menyadarkan pada masyarakat kota Mataram tentang pentingnya hidup bersih. (Yar).

KM ke Tanjung Ringgit, Mutiara Lombok Timur

KM.MellbaoNews. Minggu, 17/6/2012. Ada sebuah ungkapan menarik. Semakin sulit perjalanan yang ditempuh ke sebuah destinasi, semakin indah juga pemandangan yang didapati. Ungkapan ini tampaknya  mewakili KM.Mellbao ke Tanjung Ringgit, Lombok Timur.
Tempat ini memang bukan destinasi utama para wisatawan yang datang ke Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Nama Tanjung Ringgit jauh tenggelam di bawah bayang-bayang ikon wisata Lombok, seperti GiliTrawangan, Pantai Senggigi maupun Pantai Kuta. Warga setempat sebagian besar juga kurang mengenal tempat ini. Pernah saya bercerita kepada seorang warga lokal di Gili Trawangan tentang rencana kami ke Tanjung Ringgit.
  
Perjalanan dari Mataram ke Tanjung Ringgit memakan waktu sekitar 2,5 jam. Tapi waktu itu KM.Mellbao start dari Praya, Lombok Tengah. Kenyamanan perlahan hilang ketika makin mendekati Tanjung Ringgit. Setelah sekitar satu jam perjalanan dari Praya, jalanan mulai bergelombang. Memang diaspal, tapi sudah rusak parah. Alhasil kami seperti terkocok-kocok di atas motor. 

Jangan khawatir, segala kelelahan, perut mual, kepala pusing bakal hilang setelah sampai di sana. Kita bakal mendapatkan bayaran sepadan. Keindahan yang sejenak bisa membuat kita lupa bernapas. Tanjung Ringgit ini bagaikan mutiara terpendam. Anda tahu kan, mutiara adalah produk andalan yang banyak dihasilkan di pulau itu. Saking takjubnya, kami sepakat menyebut Tanjung Ringgit sebagai pantai juara satu di Lombok. Setelah sampai di sana, dijamin anda akan langsung melupakan Senggigi dan Gili Trawangan yang tersohor itu.

Mau tahu seperti apa keindahan Tanjung Ringgit itu? Yang jelas kami disuguhi air laut yang berwarna-warni, dengan gradasi indah. Ada biru pekat, tosca ataupun biru agak muda.  Di sekelilingnya ada tebing-tebing batu kokoh yang memanjakan mata. Seorang teman bilang nyaris percaya bisa menemukan tempat seelok itu di Lombok Timur. Yang menarik, tempat ini masih sangat sepi, nyaris seperti panta pribadi. Daripada bercerita sampai berbusa-busa. (Yar).

Sabtu, 16 Juni 2012

HUT Bayangkara, Polda NTB Menggelar Fun Bike

                 
KM.MellbaoNews.Minggu, 17/6/2012. Sayuk–sayuk pagi masih terasa gelap. Suara riuh terdengar menghentak lapangan Polda NTB, di tengah lapangan pun sudah dibuat sesak oleh ratusan orang peserta bersepeda dan berseragam  serba kuning. Begitu juga jalan Langko dibuat macet seketika pagi itu. wah ada acara apa di dalam sana, kata ibu Inah yang sedang jogging pagi di depan Polda NTB. 
Salah seorang peserta Fun Bike pun yang hendak masuk lewat gerbang Polda  NTB menjawabnya,  spontan, hari ini adalah, ulang tahunnya Bayangkara Polda NTB yang ke 66, dijawab salah seorang peserta Fun Bike tersebut.

Di HUT Bayangkara bertempat dilapangan Polda NTB yang ke 66 ini,  dibuka lansung oleh Gubenur NTB, Zainul Majdi. beserta pejabat-pejabat NTB  lainnya. Sekitar jam 7.30 Fun Bike pun dilepas dari lapangan Polda NTB dan pinisnya  di lapangan yang sama. Antusias peserta untuk mengikuti Fun Bike terlihat jalan Langko, sampai ke jalan Pejanggik dibuat macet. Peserta yang sudah sampai di garis finish disediakan kupon undian dan hadiahnya pun beragam sejenis, seperti, puluhan sepeda Polygon, Kulkas, TV, dan Hp Blakberyy sudah siap menunggu. terik Matahari pun terasa menyenggat sembari sebagian peserta Fun Bike membubarkan diri. (Yar).  
   

Pantai Selingkuh; Trend Baru Berwisata

mellbaopost. Pantainya tak seberapa menarik, juga pemandangannya yang ala kadarnya.  Untung saja letaknya yang menghadap kekeindahan gunung Agung Bali, sehingga setiap  kali sore kita bisa melihat panorama sunset yang lumayan indah diupuk senja. Namun pengunjung pantai yang terletak di pesisir selatan Kota Mataram ini terhitung banyak. Terutama ABG (Anak Baru Gede) dan Mahasiswa dari beberapa Perguruan Tinggi di Kota Mataram.  

Begitu kita memasuki pantai yang masuk wilayah kelurahan kekalik ini, kita akan melewati semak belukar dan pohon Pandan liar yang banyak tumbuh disana selain pohon kelapa.  Yang uniknya sehingga km. mellbao tertarik mengunjunginya, adalah nama pantainya yang sedikit berbeda dan unik, yaitu Pantai Selingkuh. "sebenarnya nama pantainya sih tetap pantai tanjung karang pak, karena berdekatan." kata Amaq Nasri seorang penduduk setempat, "tapi karena sering dipakai ngeroman istilahnya pak, atau dibuat jadi tempat pacaran dan selingkuh makanya masyarakat  setempat menyebutnya pantai selingkuh." jelas Amaq Nasri tentang asal-usul pantai selingkuh.


Terlepas dari itu semua, setidaknya Pantai Selingkuh sudah menjadi tujuan wisata alternatif warga sekitar selain tempat wisata lain yang lebih bagus baik dari segi sarana dan prasarana yang sudah dibangun pemerintah.  Seperti di Taman Long Baloq.  Tertarik? datang saja dan nikmati asal jangan tertarik untuk berselingkuh disana. [datumellbao]

Panen Padi Jelang Tahun Ajaran Baru



KM.MellbaoNews.“Saya hampir tak percaya kalau sekarang bisa panen dengan hasil 9-10 ton, satu kali panen, dengan hasil itu saya bisa hidup layak secara ekonomi dan menabung untuk menyekolahkan anak-anak,” kata pak Samsul, petani dari Bagik Kembar, Ampenan. Itulah ungkapan salah seorang petani yang tengah panen padi di sawahnya. Ketika KM. Mellbao bertemu lansung pak Samsul, beliau pun menyambut kedatangan kami dengan muka berseri-seri. Mesin Perampek terus berbutar menggugurkan buah padi. tanpa terasa waktu magrib hampir tiba, karung putih kosong sudah menunggu disamping mesin perampuk untuk segera diisi padi. Begabah atau (panen padi) adalah momen yang paling ditunggu-tunggu oleh semua petani di Bagik Kembar, setelah 3 bulan lebih menunggu hasil bekerja keras  awal  penanaman hasilnya pun sudah bisa saksikan lansung. Pak Samsul berdiri tegak sambil memegang ikatan jerami padi untuk dimasuk kan ke mesin Perampek.

Di tahun tahun 2003-2004, hasil panen padi di sawahnya boleh dibilang tidak mendapatkan hasil apa-apa, dilahan  sawah 80, are itu. Jangan kan satu ton untuk mengembalikan modal satu kali panen pun tak bisa kembali, waktu itu saya hampir mau menjual sebagian sawah saya untuk melunasi hutang yang menumpuk. Dengan  kerja keras itulah saya  mencoba  untuk meretas jalan kemiskinan dan kekurangan, Ungkapnya sambil menceritakan perjalanannya.” Tapi kegagalan itu tidak membuat ia harus  patah semangat, bekerja keras adalah kata yang selalu membara dalm benaknya. 
Di tahun ini hasil panen memang memuaskan, pucuk ulan tiba, mungkin ungkapan itu paling tepat untuk menggambarkan suasana yang rasakan pak Samsul saat itu. Kalau pun hasil panennya seperti tahun insyalloh hal ini bisa mengairahkan perekonomian petani. Kini dari hasil panen padi itu ia akan Begawe untuk tetangganya di Bagik Kembar, bentuk rasa syukur beliau. (Yar). 





Kamis, 14 Juni 2012

Mini Market Van Pancor Dao

mellbao.  Ditengah maraknya serbuan mini market-mini market yang mencengkeramkan kukunya di kota Mataram bahkan hingga diluar Kota Mataram, ada satu mini market produk lokal yang masih tetap berdiri tegak.  Dan berbangga.  

Dalam perjalanan silaturahminya kesebuah koperasi di daerah Pancor Dao Lombok Tengah, km.mellbao tak bisa menyembunyikan rasa kagumnya pada koperasi yang berdiri sejak tahun 1975 itu.  Namanya, Koperasi Bina Karya.  Koperasi yang awalnya beranggotakan 20 orang dan dengan modal 20.000 rupiah ini, kini menjelma menjadi sebuah koperasi modern yang maju dan berkembang.  "kini kami mempunyai aset lebih dari 7 milyar rupiah," jelas sekretaris Koperasi Bina Karya L. Zaenuddin. "kami sempat mengalami masa mati suri disekitar tahun 86'an," cerita Bendahara koperasi Bina Karya L.Patri pada mellbao, "lalu diadakanlah pergantian pimpinan, dari H.Munawar ke L.Seban yang menjabat hingga 5 periode. Dan, masa kejayaan koperasi dimulai tahun 1992 dengan mulai dibentuknya BKMart yang menjadi cikal bakal perkembangan koperasi menjadi koperasi yang modern." jelasnya

Koperasi Bina Karya mungkin adalah satu-satunya koperasi diNTB yang mempunyai mini market sendiri, bahkan telah memiliki empat cabang selain yang Koperasi Bina Karya sendiri.  Empat lainnya ada di Pancor Dao BKMart Al Husna, Di Bonjeruk, Di Mantang dan Kembang Kerang.

Ditengah kegundahan masyarakat pedagang kecil atas bermunculannya mini market-mini market luar, dan ditengah lengahnya pemerintah mengantisipasi masuknya mini market-mini market luar tersebut.  BKMart coba tetap berdiri dan bersaing. "hanya saja, pemerintah (dinas koperasi prov.) sering melupakan kami kalau ada program yang berkaitan dengan pengucuran dana," kata Manager Bina Karya pada km.mellbao.  Dan berharap pemerintah mau membantu menjaga agar eksistensi mini market produk lokal ini bisa tetap terjaga dan mampu bersaing ditengah serangan mini market luar yang punya segudang kelebihannya.  Koperasi di Ampenan kapan ya? celetuk km.mellbao. [mellbao]

     

Lumbung Padi Itu Terancam Gagal Panen


KM.MellbaoNews. Pagi sekitar jam 8.00, udara pagi masih menyapa sepoi-poi dikawasan persawahan,  letak nya tak jauh dari sebelah kampus IAIN II Mataram. Terdengar suara petani berbisik-bisik membicarakan penyakit kuning yang menyerang padi mereka.  Padi bulan kemarin mengelepam hijau sekarang warnanya sudah berubah  menjadi warna, kuning, seperti bekas kena petir, kata salah seorang petani yang tengah gobrol di tengah sawah.

Wabah penyakit kuning, jarang terjadi tapi untuk 2 tahun terakhir ini berturut-turut  petani di Lingkungan Jempong Selatan, mulai  diresahkan dengan penyakit kuning tersebut.

Minimnya Pengetahuan petani dalam mengatasi penyakit kuning itu membuat mereka hannya bisa berpasrah dan berdo,a. Padahal  berbagai upaya telah dilakukan oleh petani Jempong Selatan untuk membasmi penyakit kuning pada padi mereka yang makin menyebar ke seluruh padi mereka, 

Kami  sudah lakukan bernagai cara dengan beberapa petani tetangga saya, termasuk membeli pupuk urea, untuk pupuk ulang pada padi yang kena penyakit kuning, sehingga besar kemingkinan kita semua akan gagal panen tahun ini," kata pak Sahnan. kertika ditemui KM.Mellbao di pinggir sawahnya Sembari menunggu obrolan selesai dengan pak Sahnan, tanpa terasa jarum jam pun sudak menunjukan 10. 00 menjelang siang.(Yar).

Ratusan Siswa SMP Menggoyang Kantor Gubernur

mellbaoNews. Mereka berteriak lantang sambil membawa tongkat sepanjang 2 meter, bergerak teratur mengitari halaman depan Kantor Gubernur NTB.  Puluhan siswa lainnya menabuh Gendang Beleq, juga gamelan sasak membuat hingar bingar musik tradisional Lombok itu seakan menggoyang pusat pemerintahan NTB.  


Ratusan siswa SMP yang ada di Kota Mataram sore itu sedang melakukan latihan sebagai persiapan untuk acara Hari Kesenian yang di pusatkan di Kantor Gubernur NTB.  Puluhan penari dengan gerakan yang masih belum padu namun tetap terlihat gemulai, masuk dalam barisan dan memecah puluhan siswa yang membawa tongkat.  Sesekali terdengar instruksi dari koreografer yang meminta mereka untuk lebih santai namun tetap menghayati.


Lalu tiba-tiba segerombolan pepadu peresean bergerak masuk secara acak hingga mengelilingi para penari.  Gerakan peresean yang sedikit keras dan kasar terdengar jelas dari hentakan sabetan tongkat sang pepadu yang ditahan oleh tameng yang terbuat dari kulit sapi.  "rencananya mereka akan mementaskannya hari senin besok mas." kata pak Wayan sang koreografer pada km.mellbao.

Sorepun makin tua, saat ratusan siswa SMP itu menghentikan latihan mereka. "hari ini saya rasa cukuplah."kata sang koreografer puas melihat hasil latihan sore itu.  Rencananya mereka akan berlatih sampai hari sabtu agar koreografi yang di skenariokan bisa berjalan dengan baik dan benar.  "sehingga senin tanggal 18 juni besok, kita bisa membuat Gubernur bergoyang." ungkap salah satu kru gamelan sambil tersenyum. [datumellbao]     

Rabu, 13 Juni 2012

"Hanya Kentut Yang Ndak Bisa Jadi Berita."

mellbaoNews. Kalimat di atas memang terdengar sedikit nyeleneh, namun ada benarnya juga.  Saat ini hampir semua segi kehidupan bisa dijadikan berita akan tetapi seringkali luput dari perhatian, atau memang kita tidak peduli. 

Kalimat "hanya kentut yang ndak bisa jadi berita." itu dilontarkan oleh ketua km.Abiantubuh Baru beberapa waktu yang lalu disebuah acara saat bertemu dengan km.mellbao di Mataram. Ketua komunitas kampung media asal abiantubuh itu mengatakan kata-kata itu begitu melihat keaktifan km.abiantubuh baru dan km.mellbao dua bulan terakhir ini dalam pengisian berita di blog mereka.  Yang bahkan untuk bulan Juni ini saja sudah lebih dari 30 berita diposting oleh kedua KM asal Kota Mataram ini.  Padahal Juni baru berjalan 12 hari.

Mengingat kalimat nyeleneh tadi, km.mellbao-pun tak ragu untuk menulis berita apapun, tentunya tetap dalam koridor kampung media yang santun dan mendidik.  Seperti sore kemarin, diatas langit Lombok terlihat sebuah benda meluncur cepat dari langit.  "meteor ya?," kata seorang warga lingkungan Taman Sari melihat benda yang makin menukik di langit dengan jejak ekor berupa asap putih tebal mengikutinya.  "sepertinya pesawat luar angkasa" sahut rekannya. "ngak ah, pesawat tempur tuh.  mana mungkin pesawat luar angkasa lewat sini." kata yang lain.  Namun yang jelas benda asing yang menukik di langit lombok itu mencuri perhatian warga.  "wah, bisa jadi berita ni bang." kata Ahyar penulis km.mellbao yang kebetulan juga melihat kejadian tersebut walau dari tempat yang berbeda, yang saat itu sedang berada di lombok timur. "Ya." kata motivator km.mellbao lewat Hp.  "hanya kentut bro yang tidak bisa jadi berita.  Tapi kalau kentut roket, bisa jadi berita." lanjutnya yang disambut tawa ngakak Ahyar.  

Jadi, sebenarnya tidak ada alasan bagi kita komunitas kampung media untuk tidak menulis satu cerita, satu berita atau satu kalimat apalagi dengan fasilitas yang sudah diberikan.  "terimakasih pada pemerintah dan juga Telkomsel," kata km.mellbao tulus. [DATUmellbao]

 

Do'a Sederhana Penjual Tikar Pandan



KM.MellbaoNews.Mungkin kita pernah melihat atau tau pedagang Tikar Panda keliling satu ini, atau kita hannya sebatas tau, tapi tidak mengenal beliau dari dekat. Jarum jam menunjukkan 8.00 malam. Dari jalur  menuju  Ampenan, terlihat penjual Tikar Pandan berjalan tertatih-tatih menelusuri sepanjang jalan Langko sambil membawa tikar pandan dipundak, dan Tas berukuran sederhana dipundaknya, dengan kaki telanjang, ia harus segera sampai di masjid Raya At-Taqwa Mataram, takutnya pintu  gerbang ditutup, lantas harus tidur dimana,selain diluar pagar dan trotoar luar masjid.
Ketika KM.Mellbao menghampirinya, ia dengan suara sendu, terlihat kelelahan. Setelah berjalan berjualan satu hari penuh, jualan Tikar Pandan pun belum ada  yang terjual. Pak Ibrahim (67) tahun, Montong, Kerarang, Lombok Tengah, nama ini sering dipanggil pelanggaan Tikar Pandan dikota Mataram. Harga Tikar Pandan bisa terbilang cukup murah, berkisar 30-40 tergatung dari ukurannya.

Di usia setengah jompo ini pak Ibrahim, tidak pernah merasa patah semangat dan merasa malas untuk berusaha, umur yang semakin tua sejalan dengan semangat yang membara untuk terus berjuang, dan istiqomah dengan Tikar Pandan buatannya. 
berjalan kaki menggelilingi Kota Mataram adalah suatu hal biasa yang ia jalani. beliau mengeluti jualan keliling sejak 2003, sampai dengan sekarang ini.


 Walaupun berjualan tikar keliling menjadi pekerjaan rutin beliau,  boleh terbilag berat dan melelahkan menurut orang sebagian orang, tapi bagi saya ini adalah pekerjaan yang sangat mulia, dan saya selalu berharap semoga Tikar Pandan bisa ini bisa mengantar anak saya yang sedang kuliah semester akhir di Semarang. Doaku hannya  sederhana "Manja dawa jada", kata beliau, dengan semangat membara. sambil beliau berjalan menuju penginapan biasa di Masjid Raya Mataram. (Yar). 

Selasa, 12 Juni 2012

Menunggu Kunjungan TGB


KM.MellbaoNews. Jarum jam menunjuk pukul 12.13 Wita, giliran Mesjid Nurul Akhyar di Dusun Johar Pelita, Desa Jatisela, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, menjadi tujuan TGH. M. Zainul Majdi. Tetap enerjik, itu kesan yang spontan tercetus dari Tuan Guru Bajang (demikian Beliau disebut). Bagaimana tidak, dengan kepadatan tugas sebagai orang nomor 1 di daerah, Beliau senantiasa menyempatkan diri berada ditengah-tengah masyarakat. Padahal baru tengah malam Jumat Beliau baru tiba dari Jakarta.

Spontan, jamaah sholat Jumat dan masyarakat sekitar menyambut kedatangan TGB, dan berebut menyalami. Dari anak-anak hingga orang tua sangat antusias untuk dapat berjabat tangan. Nampak kegembiraan dan keharuan dari mereka yang berkesempatan menyalami pemimpinnya. Mungkin saja, ini pengalaman pertama kali bagi mereka bisa berdekatan langsung dengan Sang Gubernur. Setelah menyalami para jemaah dan masyarakat. TGB berkesempatan melihat area mesjid yang sedang dalam proses pembangunan. Sholat Jumat di Mesjid Nurul Akhyar hari itu menjadi terasa berbeda, ketika TGB berkenan menjadi khatib dan sekaligus imam.

Dalam khotbahnya, TGB menguraikan, bahwa pada Bulan Rajab ini penuh dengan berbagai keberkahan. Allah SWT telah mencukupkan bahkan memenuhkan nikmat bagi hamba-Nya yang beriman dan pandai bersyukur. Islam merupakan agama yang sempurna, yang mengajarkan agar keseimbangan dunia dan akherat tetap terjaga. Islam senantiasa menjaga kasih sayang dan saling memaafkan. Inilah esensi dari keberadaan ummat di muka bumi. Lebih lanjut TGB mengulas bahwa perintah agama yang paling mulia adalah kita senantiasa harus menuntut ilmu. Karena dengan ilmu menyebabkan seseorang dekat dengan Allah SWT dan mulia dihadapanNya. Tentunya ilmu yang dituntut tidaklah sekedar ilmu, namun ilmu atas ajaran-ajaran Allah SWT. Ulas sering dipanggil TGB itu. 

Dalam sambutan setelah rangkaian Sholat Jumat, TGB meyampaikan kedatangannya sebagai wujud silaturrahim dengan warga masyarakat. Silaturrahim sangat diharuskan dan merupakan nikmat tersendiri bagi yang melaksanakan. Dengan menjaga silaturrahim, maka akan lahir rasa dekat, rasa saling menghormati, serta rasa kasih saying, yang kesemuanya tidak bisa dibeli. Jagalah silaturrahim, demikian ditegaskan TGB. Dalam kesempatan tersebut, TGB atas nama Pemerintah Provinsi NTB memberikan bantuan dana Rp 50 juta, untuk menyemangati warga masyarakat yang sedang berhajat dan berikhtiar mengembangkan Mesjid Nurul Akhyar. TGB menyebut, Pemerintah Provinsi NTB tetap memperhatikan hajatan masyarakat, namun yang utama adalah kekompakan masyarakat untuk bahu membahu mewujudkan hajatannya membangun dan memakmurkan masjid ini nantinya.

 TGB berpesan, agar masjid bukan hanya sebagai tempat shalat, namun juga lebih dimanfaatkan untuk kegiatan belajar dan mendidik, tempat bermusyawarah, tempat berbagai aktifitas keagamaan. Sehingga mesjid ini nantinya menjadi bercahaya dan penuh berkah. Sembari Mobil menunggu untuk pulang ke pendopo. (Yar).