mellbaopost Sampah selalu bertambah, tapi lahan untuk tempat pembuangan sampah tak pernah bertambah. Maka dibutuhkan sistem pemanfaatan sampah menjadi bernilai ekonomis dengan dampak lingkungan yang minimal.
Kalau misalnya Ustad Ahyar Abduh Walikota Mataram bingung caranya mengenyahkan sampah di Kota Mataram, Mh. Firmansyah justru sedang asyik mengunjungi timbunan sampah yang banyak sekali nongkrong di pinggir jalan Kota Mataram seabrek-abrek.
Ternyata BussinessMan satu ini ingin mengubah sampah menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Seperti : Pupuk Kompos Padat, Pupuk Organik Cair, Batu Bata, Batu Beton yang tahan hingga berusia ratusan tahun, plastik dan bahan daur ulang. Meski dibeberapa negara tetangga seperti; Malaysia, India sudah berhasil mengolah sampah menjadi Gas Methan dan Listrik. Menurut Firman, bila ingin mengais rezeki dari bisnis mengolah sampah menjadi barang bermanfaat, bisa dimulai dari lingkungan terkecil. Misalnya, membuat tempat pengolahan sampah di sebuah lingkungan perumahan dengan tekhnologi PSBL (Pengolahan Sampah Berwawasan Lingkungan) yang mengedepankan prinsip 4M (Mudah, Murah, Manfaat, Massal). Dengan lahan seluas 1000m dan 1000 rumah, metode PSBL tidak akan menimbulkan polusi.
Mengapa? "Karena sampah-sampah tersebut sudah dimasukkan kedalam kantong sesuai dengan jenisnya. Sampah organik dimasukkan dalam kantong berwarna hijau, sampah anorganik kedalam kantong berwarna kuning. Sedangkan limbah B3 kantong hitam."kata bisnismen yang juga ketua Kampung Media Mellbao. Sampah-sampah yang diletakkan didepan rumah, langsung diangkut petugas kebersihan perumahan untuk dibawa ke instalasi PSBL dan langsung diolah agar tidak menimbulkan bau, penyakit dan polusi.
Produksi PSBL skala perumahan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sekitar. Umumnya produksi PSBL berupa pupuk kompos padat, pupuk organik cair, plastik, bata, dan balok beton. Untuk timbunan sampah 12m kubik per hari, jumlah jenis produk PSBL dapat disimulasikan seperti tabel dibawah ini ;
Produksi PSBL Skala Perumahan Kapasitas Sampah 12 meter kubik/hari
1. Pupuk Kompos Padat 500 kg 500/kg 250.000
2. Pupuk Organik Cair 100 liter 8000/liter 800.000
3. Plastik 200 kg 2000/kg 400.000
4. Bata 300 buah 200/buah 60.000
5. Blok Beton 100 buah 500/buah 50.000
6. Bahan Daur Ulang 200 kg 300/kg 60.000
Total Hasil per Hari 1.620.000
Bicara biaya investasi, menurut ketua kampung media Mellbao dapat disesuaikan dengan fokus kebutuhan produk. Bila produk yang dihasilkan Instalasi PSBL berupa pupuk kompos padat, pupuk organik cair, plastik, bata dan blok beton; biaya inventaris PSBL diharapkan dapat kembali dalam jangka waktu 3-4 tahun. Dalam hal ini pengembalian biaya investasi PSBL tergantung dari hasil penjualan produksi.
Bila penjualan produksi dapat dilakukan sebanyak 90%, maka biaya investasi dapat dilakukan dalam waktu 3 tahun. Akan tetapi bila penjualan produksi hanya 70%-80%, maka biaya investasi dapat dilakukan dalam waktu 4 tahun. Untuk mempercepat pengembalian investasi, Divisi Kebersihan Perumahan dapat berkerjasama dengan Divisi Pertamanan Perumahan, serta instansi Pemerintah dan swasta terkait lainnya. Anda tertarik?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar