KM.MellbaoNews.“Saya
hampir tak percaya kalau sekarang bisa panen dengan hasil 9-10 ton, satu kali panen, dengan hasil itu saya
bisa hidup layak secara ekonomi dan menabung untuk menyekolahkan anak-anak,” kata pak Samsul, petani dari
Bagik Kembar, Ampenan. Itulah ungkapan salah seorang petani yang tengah panen padi di sawahnya. Ketika KM.
Mellbao bertemu lansung pak Samsul, beliau pun menyambut kedatangan kami dengan muka berseri-seri. Mesin
Perampek terus berbutar menggugurkan buah padi. tanpa terasa waktu magrib hampir tiba, karung putih kosong sudah menunggu
disamping mesin perampuk untuk segera diisi padi. Begabah atau (panen padi) adalah momen yang paling ditunggu-tunggu oleh semua
petani di Bagik Kembar, setelah 3 bulan lebih menunggu hasil bekerja keras awal penanaman hasilnya pun sudah bisa saksikan lansung. Pak Samsul berdiri tegak sambil
memegang ikatan jerami padi untuk dimasuk kan ke mesin Perampek.
Di
tahun tahun 2003-2004, hasil panen padi di sawahnya boleh dibilang tidak
mendapatkan hasil apa-apa, dilahan sawah
80, are itu. Jangan kan satu ton untuk mengembalikan modal satu kali panen pun
tak bisa kembali, waktu itu saya hampir mau menjual sebagian sawah saya untuk
melunasi hutang yang menumpuk. Dengan kerja keras itulah saya mencoba untuk meretas jalan kemiskinan dan kekurangan, Ungkapnya sambil menceritakan perjalanannya.” Tapi kegagalan itu tidak membuat ia harus patah semangat, bekerja keras adalah kata yang selalu membara dalm benaknya.
Di tahun ini hasil panen memang memuaskan, pucuk ulan tiba, mungkin ungkapan itu paling tepat untuk menggambarkan suasana yang rasakan pak Samsul saat itu. Kalau pun hasil panennya seperti tahun insyalloh hal ini bisa mengairahkan perekonomian petani. Kini dari hasil panen padi itu ia akan Begawe untuk tetangganya di Bagik Kembar, bentuk rasa syukur beliau. (Yar).
Di tahun ini hasil panen memang memuaskan, pucuk ulan tiba, mungkin ungkapan itu paling tepat untuk menggambarkan suasana yang rasakan pak Samsul saat itu. Kalau pun hasil panennya seperti tahun insyalloh hal ini bisa mengairahkan perekonomian petani. Kini dari hasil panen padi itu ia akan Begawe untuk tetangganya di Bagik Kembar, bentuk rasa syukur beliau. (Yar).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar