Fandi (30)
warga lingkungan Sembalun, Kecamatan Tanjung Karang, Ampenan, begitu
bersemangat menceritakan soal warga disekitar kampunnya. Seringkali Sumur yang
dimiliki warga untuk diandalkan dalam memenuhi kegiatan mereka sehari-hari pada
musim kemarau mengalami kekeringan, sehingga hal ini membuat sebagian warga memilih mengunakan
air sungai yang tidak jauh letaknya dari perkampungan warga Sembalun.
Beberapa
warga kelihatan antusias dan semakin ramai terlihat ketika mereka beramai
-ramai menunggu antrean sambil duduk dibawah pohon Waru sebelah sungai
sambil mereka membawa bak berwarna hitam berisi pakaian keluarga hendak
dicuci.
Mereka pun
harus rela menunggu antrian disatu tempat dengan teratur.“ Terkadang
ada sebagian warga yang memiliki sumur tapi mereka lebih sering datang mencuci
di sungai. Alasan mereka karena malas nimbi pakai ember. ada juga sebagian
warga yang tak punya dan mereka harus terpaksa menggunakan air sungai juga dan
tiap hari saya perhatikan tetap ramai warga yang mencuci.” Terangnya
Fandi.
Beberapa
warga kelihatan antusias dan semakin ramai terlihat ketika mereka beramai
-ramai menunggu antrean sambil duduk dibawah pohon Waru sebelah sungai
sambil mereka membawa bak berwarna hitam berisi pakaian keluarga hendak
dicuci.
Mereka pun
harus rela menunggu antrian di satu tempat dengan teratur. “Terkadang
ada sebgaian warga yang memiliki sumur tapi mereka lebih sering datang mencuci
di sungai. Alasan mereka karena malas nimbi pakai ember. ada juga sebagian
warga yang tak punya dan mereka harus terpaksa menggunakan air sungai juga dan
tiap hari saya perhatikan tetap ramai warga yang mencuci.” Terangnya
Fandi. (Yar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar