Hai jiwa-jiwa yang gersang
kembalilah sebelum habis waktu
mengering lapuk tinggal tulang
dan bumi remukkanmu jadi debumellbaoNews. Kematian adalah mutlak, dan tak ada satu makhluk hiduppun yang bisa menghindar dari ketentuan Allah ini. Namun, dua bulan belakangan ini warga masyarakat kelurahan ampenan selatan di kecamatan ampenan Kota Mataram, khususnya yang tinggal di Lingkungan Karang Panas, Karang Buyuk dan Tangsi diserang perasaan gundah. Mereka takut mati.
Tim KM. Mellbao-pun mengecek kabar unik bin aneh ini. Ternyata kekhawatiran warga di tiga lingkungan itu disebabkan karena mulai padat dan over kapasitas di tempat pemakaman satu-satunya warga di tiga lingkungan tersebut. Tempat pemakaman yang terletak di jalan energi lingkungan Karang Panas itu memang sudah terlihat semrawut dan penuh sesak. "bagaimana ndak semrawut pak, yang dimakamkan disini bukan hanya dari Ampenan Selatan saja, tapi juga dari Kelurahan Banjar dan Taman sari. Bahkan ada yang dari Kota Mataram."jelas Dahri seorang warga yang tinggal di dekat pemakaman.
Dan yang lebih ironisnya lagi, areal pemakaman yang sudah padat dan semrawut itu oleh sebagian warga yang tidak punya iman, membuang sampah di pemakaman dengan alasan tak ada lahan untuk buang sampah. Hal ini jelas makin memperparah keadaan pemakaman, belum lagi ada makam yang dibuat permanen derngan pc, beton bahkan keramik dan marmer yang mengakibatkan areal makam makin terasa sempit.
Warga berharap agar masalah makam bisa di atur oleh pemerintah biar tertata baik dan tidak menjadi masalah dikemudian hari. "kalo pemerintah turun tangan dan mau mengatur atau memanage pemakaman seperti di Jakarta misalnya, insya Allah tidak akan ada cerita takut mati ini." kata seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya. "kalo sampah yang dibuang dipemakaman, itu jelas mereka orang yang tidak punya iman sama sekali. Apapun alasannya, mereka itulah yang seharusnya takut mati karena siksa bagi mereka akan sangat pedih."lanjutnya.[datu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar