KM.MellbaoNews.Setiap pagi pria tua itu datang membawa cangkul dan membungkukkan badan di depan tumpukkan kotoran kuda. Tangannya yang keriput meraih karung untuk di isi dengan kotoran kuda lalu di naikkan ke mobil kaisar miliknya.
Begitulah pak Musdeh (62) melewati hari-harinya sebagai pencari kotoran kuda untuk di jadikan bubuk sayuran di tetangga kampunnya yang terletak di lingkungan Pelembak Ampenan. Sudah hampir 20 tahun ia melakoni pekerjaan itu. Istilahnya pekerja pesanan.
Siang akhir minggu lalu suasana tempat ia mengambil kotoran kuda kelihatan lengang. “biasanya memang begini” ramenya besok pagi dan sore,” ujar kakek 7 cucu ini. Tapi di tempat ini selalu di gunakan sebagai lahan membuang kotoran kuda dan sampah. Menurut pak Musdeh, ia sudah terbiasa mengambil kotoran di tempat itu saja.
Lalu akan di jual pada pengusaha sayur yang ada di tempatnya. Sedangkan untuk harga penjualan ukuran satu kaisar akan dijual dengan harga Rp. 20.000 saja, untuk mendapat hasil lebih tergantung dari jumlah pengusaha yang memesan. Awalnya kotoran ini dibuang begitu oleh warga Pelembak, tapi karena saya tau mamfaatnya sangat besar sebagai pupuk maka sejak 20 tahun yang lalu saya jual untuk bisa menghasilkan uang demi menyambung hidup,” terangnya mengenang kisah masa lalu beliau. (Yar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar