KM.MellbaoNews. Kayak kita kembali ke zaman dahulu kata,” Dedy kepada Ugut temannya. Ugut yang diajak bicara menganguk, matanya memandang periok dan kayu bakar sambil menahan rasa gantuk. Seketika suara Dedy yang keras menggejutkan ia untuk segera membantu Dedy memasak nasi dengan satu periok berukuran sederhana. Di taruh diatas Jangkih terbuat dari batu. Pengganti minyak tanah dan tong elpiji ia harus menggunakan kayu bakar seadanya dengan asap menggepul.
Jarum jam baru menunjukan pukul, 03.00 pagi. Terkadang mereka terbangun untuk memasak nasi bersama teman-teman kostnya.
Hal tersebut diakui oleh Dedy Nan Jaya teman Ugut sendiri, sekitar satu minggu ini kami lebih memilih memasak nasi dengan menggunakan kayu bakar.
Kayu saat ini memang jarang sekali dimamfaatkan oleh warga sekitar sini, karena sebgaian besar dari mereka lebih enak dan nyaman menggunakan Tong Elpiji dan minyak tanah. Kami masak pakai kompor dan kami pergunakan kayu bakar ini sebagai alternatif ketimbang mubasir dan membusuk dimakan rayap lebih baik kita pergunakan untuk memasak,” terang Dedy Nan Jaya dengan wajah berseri-seri menceritakan kisahnya bersama teman-temannya. (Yar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar