MellbaoNews: Dalam kunjungan minggu terakhir kemarin di Kabupaten. Bima, Dompu dan kunjungan terakhir di Sumbawa, Wakil Direktur KM.Mellbao menyempatkan diri untuk silaturrahmi ke salah seorang Sarjana Membangun Desa (SMD) Kab. Dompu. Menelusuri jalan setengah aspal, dan berdebu menjadi lika-liku tersendiri dalam perjalanan menuju ke tempat anggotta kelompok ternak sapi SMD tersebut. Program ini merupakan program unggulan pemerintah provinsi NTB yang termasuk dalam Sapi, Jagung dan Rumput Laut (PIJAR). yang kita kenal dengan Bumi Sejuta Sapi (BSS).
Paridah, nama tersebut sudah akrab dalam panggilan masyarakat di kampung kelahirannya, lahir dari pasangan H.Umar tepatnya di desa Rango, Kecamatan, Pajo, Kabupaten Dompu. Usia masihnya yang masih terbilang, 29 tahun, ia menyelesaikan pendidikan terakhirnya di Fakultas Peternakan Universitas Mataram tahun, 2007 tepatnya bulan Pebruari, berbekal ijazah, S1 peternakan dan optimis ia memilih lansung pulang ke kampung halamanya untuk membangun desa serta mengabdikan diri pada masyarakat. Setelah sampai di kampung halamanya ia dipercayakan masyarakat di desa Ranggo untuk mengelola sebuah koperasi di salah satu pondok pesantren al-Kausar. Bertahan hidup di tempat yang terisolasi, jauh dari nyala lampu dan ia harus berjuang keras melawan keterbatasan fasilitas yang ia miliki. "saya merasa bangga ketika harus hidup dipenghujung pulau terpencil asalkan saya bisa berbuat untuk masyarakat di kampung saya" ungkap Parida mengenang perjuangannya.
Akhirnya ia mendpatkan imformasi untuk mengikuti test program SMD di tahun 2008 program Bumi Sejuta Sapi (BSS). Di hari terakhir Parida harus jungkir balik untuk secepat mungkin menyelesaikan proposal untuk diajukan ke pemerintah provinsi NTB. Berhasil lolos di program SMD memang tangung jawab berat, yang berat ia rasakan waktu itu dimana ia harus memberikan pemahaman pada masyarakat dikampung tentang pentingnya hidup berternak “tapi tantangan itu menarik saya pikir membuat saya ingin lebih banyak mengabdikan diri pada masyarakat,” Kata Parida.
Kerja keras yang dilakukan Parida selama ini telah membuah hasil memuaskan hasil dari peserta sebanyak 27 orang ia sendiri diyatakan lulus melalui penggumuman hasil test pada November 2008. Dana bantuan BSS pun mengucur Rp. 208 juta. Dari hasil bantuan BSS dikelompok “Maju Makmur” ia mempergunakannya dalam tiga item diantaranya, pembelian sapi, pembuatan kandang, pembelian obat-obatan dan pakan ternak untuk sapi anggotta kelompok.
Di awal tahun 2008, ia membeli sapi betina bunting sebanyak 30 ekor dan jantan 30 ekor hingga jumlah keseluruhannya mencapai 60 ekor sapi. Al hasil dari 60 ekor sapi yang dibeli pada tahun 2008 sampai sekarang ini jumlah populasinya mencapai 180 ekor sapi. Dengan jumlah anggotta 16 peternak masing-masing sudah mendapat jatah 4 ekor dari sapi hasil bantuan BSS. saya merasa berterima kasih pada pemerintah provinsi NTB yang sudah memberikan kami pembinaan dalam berternak, sehingga kehidupan kami dari tahun ketahun anggotta kelompok kami bisa membaik seperti sekarang ini. kata H.Umar ketua kelompok ternak "Maju Mandiri. Bersambung (Wakil KM.Mellbao)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar