mellbao. Dalam kamus bahasa inggris, Hot berarti panas, tapi dalam bahasa pergaulan di masyarakat terutama perkotaan, Hot bisa juga berarti sexy.
Kota Mataram sebagai ibukota provinsi Nusa Tenggara Barat secara otomatis mengalami kemajuan yang significan, alias modern. Perkembangan sarana dan prasarana penunjang sebagai sebuah ibukota pemerintahan begitu pesat, tak heran kalau pada akhirnya Mataram sering juga disebut sebagai kota Metropolis.
Nyamannya berinvestasi di Kota Mataram membuat tingkat perekonomian kota yang berpenduduk 402.296 jiwa (data BPS 2010) ini semakin menjadi incaran para pendatang dari luar daerah maupun dari luar negeri. Alhasil, kota inipun semakin ramai, padat dan penuh sesak. Bangunan-bangunan mewah bertebaran disemua penjuru kota, dari Hotel berbintang hingga Dealer-dealer otomotif serta franchise-franchise dalam dan luar negeri berebut ingin bermukim di kota ini. Tak heran kalau akhirnya kota mataram semakin Hot alias sexy, tapi juga Hot alias panas karena makin membludaknya manusia dan mesin. Lihat saja sekarang, jalanan dikota Mataram semakin banyak dijejali kendaraan bermotor yang berasal dari segala penjuru baik dari dalam kota maupun luar kota.
Terlepas dari semua kemajuan dan semua dampaknya, setidaknya Mataram harus mulai berbenah. Terutama masalah jalur lalu lintas dalam kotanya, karena dengan semakin meningkatnya jumlah volume kendaraan dan dengan luas ruas jalan yang minim jelas akan berdampak kurang baik pada perkembangan kota ke depan. "mataram ini kecil, tak sampai lima menit kita bisa keliling kota ini," kata Haekal seorang mahasiswa disebuah perguruan tinggi swasta di Mataram, "tapi karena jalannya sempit dan jumlah kendaraan yang makin banyak, jadi lama. Bahkan bisa sampai satu jam keliling Mataram." katanya pada km.mellbao. Lihat saja di simpang lima Ampenan yang melegenda itu, begitu kumuh, sumpek dan semrawut. Karena ruas jalan yang sempit dan arus lalu lintas dua arah yang semakin menambah kacau. "seharusnya jalur di jalan saleh sungkar ini cukup satu jalur saja." kata Abu Fatih seorang warga keturunan arab yang mangkal berjualan di simpang lima.
Mataram memang makin hot, semoga saja kota yang juga dikenal sebagai kota per-empat-an ini, karena banyaknya perempatan dikota ini dalam radius 200-300 meter kita sudah ketemu dengan perempatan, bisa segera menyikapi masalah transportasi ini dengan mencari solusi yang tepat. [mellbao]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar