mellbao seorang sufi bernama Sulaiman Ad Darani says; "Di Surga ada lembah-lembah tempat para Malaikat menanam pohon-pohon ketika seseorang mulai berdzikir kepada Allah. Terkadang salah seorang Malaikat itu berhenti bekerja dan teman-temannya bertanya kepadanya, 'Mengapa ente berhenti bro?' Malaikat itu menjawab,"Sahabatku mulai malas berdzikir.' "
Orang yang beriman tentunya tak akan menjadikan kata-kata diatas sebagai hiasan dalam buku harian mereka, atau menjadikannya sebagai kata-kata mutiara untuk dihadiahkan kepada teman. Tetapi dia jadikan kisah diatas untuk meyakini bahwa dengan berdzikir dia akan mendapatkan manisnya keimanan yang akan membawanya pada kebahagiaan dunia dan akhirat.
Why Not! sebab berdzikir merupakan warisan yang dibagikan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya. Dalam sebuah riwayat ni bro, Abu Hurairah r.a berkata saat beliau masuk pasar, "Ana melihat ente-ente semua masih disini sibuk sementara di masjid tuh, warisan Rasulullah sedang dibagikan." Orang-orangpun langsung pergi ke masjid. Setibanya di masjid mereka tak melihat warisan yang dibagikan itu, lalu mereka kembali and says," Wahai Abu Hurairah, kami tidak melihat warisan dibagikan dalam masjid." Abu Hurairah balik bertanya, " So, apa yang ente lihat?" Mereka menjawab, "kami melihat sekelompok orang sedang berdzikir kepada Allah Azza Wa Jalla dan baca Al-Qur'an!" Abu Hurairah berkata, "Itulah warisan Rasululullah Saw.!"
Dzikir adalah makanan bagi orang-orang yang mencari Tuhan, mereka sadar bahwa penyesalan akan tiba jika mereka lalai sedetikpun untuk berdzikir. Airmata yang menetes dikesunyian, dalam kesendirian tatkala tahajjud merupakan saksi yang akan munajatnya kepada Sang Khalik. Mu'adz bin Jabal r.a berkata, "Tidak ada yang disesali penghuni surga selain ketika sesaat saja mereka tidak berdzikir kepada Allah Swt."
Menyesal adalah sebuah perasaan kecewa yang timbul dari hubungan sebab akibat. Rasa sesal pasti dimiliki oleh setiap anak manusia karena itu termasuk salah satu sifat manusia. Sebagai seorang muslim, sebaiknya kita meneladani bentuk-bentuk penyesalan yang dilakukan oleh para Nabi Allah. Coba lihat apa yang dilakukan oleh Nabi Adam a.s ketika beliau menyesali perbuatannya yang telah melanggar larangan Allah Swt, untuk memakan buah Khuldi di surga. Nabi Adam a.s bertobat, dengan lidah yang tak pernah berhenti berdzikir dan berdo'a, "Rabbana zhalamna anfusana wain lam taghfirlana wa tarhamna lanakunanna minal khasirin," [Ya Allah, telah kami aniaya diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni dan memberi rahmat kepada kami, pasti kami termasuk orang-orang yang merugi].
Penyesalan yang amat dahsyat sesungguhnya terjadi ketika kita belum sempat bertobat saat Malaikat maut datang menjemput. Tidak ada penyesalan yang melebihi dari semua penyesalan yang ada di dunia ini ketika ko'it dalam dalam keadaan su'ul khatimah.
Kalau begitu, apakah kita tidak boleh menikmati surga ketika didunia? Dalam satu munajatnya ketika thawaf di Ka'bah, Rasulullah Saw. mengajarkan kepada kita untuk mengucapkan do'a; "Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina adzabannar" [Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan hindarilah kami dari siksa api neraka.] Itu artinya Rasulullah Saw. tidak menafikan dunia, sepanjang kita menjalankan kehidupan ini dengan kebaikan dan perbaikan serta mendapatkan rido-Nya. Oleh sebab itu, orang-orang yang beriman harus menjalani kehidupannya dengan zuhud. Dia tidak diperbudak oleh harta meskipun hartanya melimpah, keluar-masuknya harta tidak membuatnya lantas lalai dari mengingat Allah [dzikrullah].
Ada sebuah kisah yang dapat kita jadikan cermin untuk melihat bagaimana surga telah bersemayam dihati seorang hamba. Malik bin Dinar r.a menceritakan bahwa suatu hari dia datang ke rumah Rabi'ah Al-Adawiyah. Saat itu Rabi'ah sedang minum air dari bejana yang pecah. Tikar yang terbentang miliknyapun sudah usang dan kumal, sementara yang dijadikan bantal tidurnya adalah sebuah batu.
Melihat hal itu, Malin bin Dinar tak tahan lalu mengusulkan, " Wahai Rabi'ah, banyak kawan saya yang kaya raya, sudikah kamu menerima pemberian mereka?" Dengan tegas Rabi'ah menjawab, "Wahai Malik, ucapanmu itu sangat tidak menyenangkan hati, dan itu memang ucapan yang salah. Yang memberi rizki kepada kawan-kawanmu yang kaya itu adalah Allah yang juga memberi rizki telah memberikan rizki kepada saya. Apakah engkau akan mengatakan bahwa hanya orang-orang kaya saja yang mendapatkan rizki sementara orang-orang miskin tidak? kalau Allah menakdirkan kondisi kita begini, maka tugas yang perlu kita laksanakan adalah menerimanya dengan penuh tawakkal." subhanallah.
Zikir sekali lagi adalah salah satu sarana bagi kita untuk mendapatkan surga, baik didunia maupun di akhirat. Lihatlah, sementara para Malaikat asyik menanam pohon untuk para pezikir di surga, diduniapun sesungguhnya mereka tengah menikmati indahnya taman-taman surga melalui majelis-majelis zikir. Disamping itu, zikir akan menjaga diri kita dari setiap ancaman dan menjadi pedang untuk membantai setiap musuh yang akan menggoda kita didunia.
Imam Al-Qusyairy berkata, "Apabila zikir kepada-Nya telah menguasai hati manusia, maka ketika setan datang mendekat, ia akan menggeliat-geliat di tanah seperti halnya manusia menggeliat-geliat. Dan manakala cs-cs setannya mendekat begitu melihat sohibnya menggeliat, mereka bertanya,"what happen bro?" setan yang lain berkata,"Seorang manusia telah menghantamnya (dengan dzikir)-nya."
ketika Rasulullah Saw. dimikrajkan oleh Allah Swt. Nabi Ibrahima.s berpesan kepadanya, "Sampaikan salamku untuk umatmu, beritahukan kepada mereka bahwa surga, tanahnya subur dan airnya sangat jernih, tetapi tanahnya kosong. Tanamannya adalah dengan membaca'Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar, karena dengan demikian dia telah menanam pohon di surga."
pada kesempatan lain ketika Rasulullah Saw. sedang berjalan, beliau melihat Abu Hurairah r.a sedang menanam pohon. Ketika ditanya, dia menjawab,"Saya sedang menanam pohon biar mellbao." Kemudian Rasulullah Saw. bersabda,"Aku beritahukan kepadamu sebaik-baik pohon, yaitu bacaan La haula wala quwwata illa billah, karena akan menyebabkan tumbuhnya pohon di surga."
Kalau begitu bro, marilah kita berlomba-lomba menanam pohon sebanyak-banyaknya didunia maupun diakhirat. Jangan biarkan pohon itu layu akibat segala macam bentuk perbuatan dosa dan maksiat yang kita lakukan. My Brother, berapa banyak pohonkan yang telah ente investasikan di Surga?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar