Senin, 12 Maret 2012

sebagian iman warga Kota Mataram Hilang

mellbaopost Bersih adalah sebagian daripada iman, demikian diriwayatkan dalam sebuah Hadist. Lalu apa kaitannya dengan Kota Mataram?


Usaha keras pemerintah Kota Mataram untuk menjadikan Kota ini sebagai Kota yang Maju, Religius dan Berbudaya, sepertinya sedikit mengalami kendala.  Kemajuannya mungkin tidak disangsikan lagi dilihat dari pembangunan infrastruktur maupun prasarananya, pesatnya tingkat perekonomian bisa terbaca dari tumbuh suburnya pertokoan yang hampir menyentuh semua wilayah Kota.  Meningkatnya daya beli masyarakat adalah indikasi nyata bahwa Kota ini berhasil memajukan kota dan warganya.
Namun, di point religius dan berbudaya pemerintah Kota harus sedikit bekerja ekstra keras dan wajib mempunyai strategi jitu untuk bisa merealisasikannya.  Kalau religius dilihat dari segi banyaknya tempat ibadah serta hubungan yang baik antar pemeluk agama dijadikan tolok ukur, ya, Mataram sudah berhasil.  Tapi religius dan berbudaya tidak hanya diukur dari kedua hal tersebut.  Sikap religius dan berbudaya juga dilihat dari moral, etika dan pola pikir masyarakatnya.  
Kalau merujuk pada hadist Rasulullah SAW. diatas, bahwa kebersihan adalah sebagian daripada iman, maka warga kota Mataram mungkin telah kehilangan sebagian daripada imannya.  
Sst, jangan marah dulu bro.  Tapi mari kita berkaca pada diri sendiri, lihat, disekeliling kita masih banyak sekali sampah berserakan.  Got-got saluran air yang sudah beralih fungsi menjadi tempat pembuangan sampah.  Sungai-sungainya berlimpah sampah, tanah lapang yang tak dirawat pemiliknya menjadi tempat pembuangan sampah warga.  Walaupun pemerintah berusaha keras untuk mananggulanginya tetap saja sampah-sampah ini dibuang seenaknya. Walaupun setiap satu bulan sekali pemerintah Kota selalu menerjunkan tim kebersihannya untuk membersihkan saluran-saluran air diseluruh pelosok kota. Atau pemerintah kota sudah kewalahan? dengan makin melimpahnya pasokan sampah warganya.  
Yang jelas bro, kita akan sulit menjadi orang yang berbudaya kalau gaya, sikap dan pola hidup kita tidak seiring sejalan dengan ke-religiusan kita dalam beragama.  So, tunggu apalagi? apakah kita membiarkan pemerintah kota mengerjakan segala sesuatu untuk kita, atau kita membantu pemerintah kota untuk kepentingan kita?.  Plis, jangan tanyakan pada rumput yang bergoyang.  
Jadi sekarang, apakah anda mau dikatakan sebagai orang yang sudah kehilangan setengah imannya? dengan tetap terus membuang sampah seenaknya?.  up to you bro.    

Tidak ada komentar: