Minggu, 29 Juli 2012

Rezeki Ramadhan, Pejual Es Kulek Laris Manis


KM.MellbaoNews. Penjual kulek dan kue di depan Super Market Brata Ramadhan atau Pasar Lama Ampenan di serbu pembeli hingga pedagang berhasil meraup omzet penjualan sebesar Rp 500 .

Mawar, salah seorang penjual aneka macam kue buka puasa di pusat jajanan kuliner buka puasa di pasar lama Ampenan , Minggu sore  menyatakan dalam sehari berhasil menjual minimal dagangan kuleknya habis.

Kue yang dijual bermacam-macam seperti kue serabi, sari muka, agar-agar, dan lain-lainnya. "Tapi jenis jualan saya  yang paling banyak terjual adalah es dan kulek , yang merupakan kue khas ramadhan harus minum es dulu kalau tidak minum es dan kulek kurang abdol rasanya,” kata Mawar. Minggu/28/72012.

Pada kesempatan yang sama juga, Salim salah seorang pembeli menyatakan dalam dua hari sejak puasa ini, saya kesini tempat ini selalu ramai di serbu pembeli.
Saleh menambahkan, masyarakat pembeli berdatangan sejak pukul 15.30 Wita menjelang buka puasa tiba. "Selama dua hari puasa ini, biasanya pembeli habis pada pukul 17.30 Wita," katanya.

Saleh mengatakan dari kesekian jualan yang paling diminati pembeli es, kulek dan kue-kue lainnya,” Terangnya. (Yar)

Kamis, 26 Juli 2012

Mendulang Rupiah Dari Kotoran Kuda

 KM.MellbaoNews.Setiap pagi pria tua itu datang membawa cangkul dan  membungkukkan badan di depan tumpukkan kotoran kuda. Tangannya yang keriput meraih karung untuk di isi dengan kotoran kuda lalu di naikkan ke mobil kaisar miliknya.

Begitulah pak Musdeh (62) melewati hari-harinya sebagai pencari kotoran kuda untuk di jadikan bubuk sayuran di tetangga kampunnya yang terletak di lingkungan Pelembak Ampenan. Sudah hampir  20 tahun ia melakoni pekerjaan itu. Istilahnya pekerja pesanan.  

Siang akhir minggu lalu suasana tempat ia mengambil kotoran kuda kelihatan lengang. “biasanya memang begini” ramenya besok pagi dan sore,” ujar kakek 7 cucu ini. Tapi di tempat ini selalu di gunakan sebagai lahan membuang kotoran kuda dan sampah. Menurut pak Musdeh, ia sudah terbiasa mengambil kotoran di tempat itu saja.

Lalu akan di jual pada pengusaha sayur yang ada di tempatnya. Sedangkan untuk  harga penjualan ukuran satu kaisar akan dijual dengan harga Rp. 20.000 saja, untuk mendapat hasil lebih tergantung dari jumlah pengusaha yang memesan. Awalnya kotoran ini dibuang begitu oleh warga Pelembak, tapi karena saya tau mamfaatnya sangat besar sebagai pupuk maka sejak 20 tahun yang lalu saya jual untuk bisa menghasilkan uang demi menyambung hidup,” terangnya mengenang kisah masa lalu beliau. (Yar)

Rabu, 25 Juli 2012

Kuliah 7 Menit Masjid Raya

KM.MellbaoNews.Rabu, 26/7/2012, adzan terdengar berkumandang tepatnya di masjid Raya At-Taqwa Mataram, ratusan jamaah pun mulai berduyun-duyun memenuhi panggilan ilahi dengan serentak. Sap pertama sampai di barisan ketiga sudah terlihat terisi dengan cepatnya, hingga sholat berjamah di mulai.

Berbeda dari hari sebelumnya usai sholat berjamaah para jamaah akan pergi begitu saja. Aswadi (21) salah seorang mahasiswa IAIN Mataram Seakan tak mau ketinggalan untuk mendengar kultum tersebut walaupun hannya berapa menit saja.

Dalam kultum yang di sampaikan oleh H. Mustamiqudin Ibrahim mengatakan, dalam berpuasa di bulan ramadhan ini kita harus mengetahui hal-hal yang bisa membatalkan ibadah puasa kita, seperti diantaranya, sengaja makan, berhubungan antara lawan jenis, masuknya air dari salah satu lubang di tubuh manusia, dan sengaja muntah dan masih banyak lagi hal yang bisa membatalkan ibadah puasa. Akhir kultum beliau mengajak semua jamaah untuk memperbanyak ibadah pada bulan Ramadhan,” ungkap beliau pada jamaah. (Yar)

Puasa Tetap Masuk Sekolah


KM.MellbaoNews.Seperti bulan sebelumnya aktivitas sekolah dalam kegiatan belajar mengajar di semua Kota Mataram berjalan dengan seperti biasa, khususnya sekolah di kecamatan Ampenan Selatan. Terkecuali di hari pertama menyambut Bulan Suci Ramadhan sebagian sekolah di liburkan oleh masing-masing pihak sekolah.  

Eli (15) baru saja pulang berjalan kaki bersama 3 orang teman satu kelasnya. Sekolah tempat Eli bersekolah terletak di dekat pantai Ampenan. Setiap orang yang bertempat tinggal di Ampenan dia mesti tau Madrasah Nw Nurul Janah. Hari pertama bulan Ramadhan kami diliburkan, tapi tidak jauh beda pas kami masuk pada bulan Puasa sekarang ini” kata Eli ketika di wawancara Kampung Media.

Hal yang senada juga di ungkapkan oleh pak Iskandar Pembina Panti Asuhan Al-Iklas. Siswa di liburkan karena memang dari dulu kami dari pihak madrasah sudah begitu, kan ada siswa yang ingin bersama keluarga pas hari pertama saja,” Terangnya pada KM. (Yar). 

Tugu Setengah Jadi Ramai di Kunjungi

KM.MellbaoNews.Tugu itu kelihatan indah, walaupun terbilang masih setengah jadi. Sejenak pengunjung berteduh di berugak samping tugu itu, sambil menunggu waktu datangnya adzan Magrib. Berdiri kukuh di jalan Lingkar Selatan Lingkungan Tanjung Karang Kecamatan Ampenan.

Ratusan motor parkir berderet dengan rapi di lahan parkir sebelah kanan taman.  Penggunjung berdatangan dari kota mataram daan luar seperti, Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur.

Biasanya yang dari luar kota Mataram datang bersama keluarga untuk berziarah ke makam loang Balok dan setelah itu baru masuk ke taman loang balok hingga membuat lokasi taman menjadi ramai penggunjung tak.

Tugu Loang Balok ini terbilang baru saja di bangun dan belum selesai, saya kira Tugu ini membuat sebagian orang yang melintasi tempat ini pasti merasa terpesona,” Ungkap Sarjan (28) salah seorang warga setempat.

Seakan tidak mau ketinggalan dengan berdirinya tugu itu, Riya bersama 3 orang temannnya memamfaatkan lokasi sekitar tugu sebagai ajang berphoto-photo walau tugu masih setengah jadi. Saya paling sering ke sini, walaupun sekedar jalan-jalan, tapi minggu ini saya melihat banyak sekali perubahan yang terjadi di tempat ini, terutama bertambahnya pengunjung makin ramai apalagi sekarang ini bulan Puasa. Tempat ini juga sering digunakan sebagai tempat menunggu datangnya berbuka puasa. (Yar).

Senin, 23 Juli 2012

Harga Kul Satu Bakul Masih Seawet Kemarin

KM.MellbaoNews.Selasa, 24 Juli 2012. Cerita kenaikan bahan pokok selama selama bulan ramadhan sudah bisa dirasakan oleh sebagian besar warga di kota Mataram, termasuk salah satu diantaranya, inak Mihram ibu rumah tangga dari lingkungan, Jempong Selatan, Kecamatan selaparangan. Sebelum Matahari terbit diarah timur ia sudah berada di pasar Kebon Ruwek diantar anak semata wayangnya.

Setibanya didepan gerbang pasar Kebun Rowek ia pun duduk sambil gobrol bersama pedagang bakulan alias pedangang kul di sebelahnya. Tanpa malu-malu ibu Mihram menanyakan sendiri harga satu biji Kul yang baru saja diturunkan dari atas cidomo berwarna kuning.
Singkat cerita belum sempat terjadi tawar-menawapun antara ibu Mihram dengan pedagang Kul, si pemjual pun kul sudah menyapanya duluan. Harga kul masih se-awet harga kemarin ungkap pedagang Kul bakulan sambil mengayuh tangan.
Dua minggu kemarin saya mendapat kabar dari tetangga dirumah, katanya semua barang keperluaan apa pun dipasar sudah naik semua terutama di Kebun Rowek. Saya sebagai masyarakat biasa berharapnya, begitu, harga Kul tidak ikut dinaikan. Kalau pun harga semua keperluan keseharian dinaikkan  ya paling berapa ratus lah biar aja, kita kesulitan dengan kenaikan harga tersebut ,“ Ucap  Ibu  Mihram sambil menceritakan ulang kata tetagganya. (Yar)

Ampenan Dalam Kenangan


KM.MellbaoNews. Sebagian besar orang NTB sering menyebutnya kota kenangan masa lalu. Bekas tiang jembatan menuju pelabuhan Ampenan pun masih bisa kita saksikan lansung ditempat berkenaan. Kota Ampenan menyimpan kawasan kota tua yang senantiasa bercerita banyak  hal tentang posisi Lombok dalam percaturan sejarah masa lalu. Setelah Belanda masuk melalui bagian timur pulau pada 1674 dan kemudian menjalin relasi dengan kerajaan-kerajaan di Lombok. Ampenan menjadi kawasan yang pertama kali dikembangkan sebagai pelabuhan pada 1800-an. Lokasi yang strategis di tepi barat sempat menjadikannya kota pelabuhan yang cukup sibuk pada masa kejayaannya. Ampenan berasal dari kata Sasak “amben” yang berarti tempat singgah.

Wihara Bodhi Dharma yang berdiri sejak 1804 menjadi saksi bisu lain dari proses pembauran antarsuku di Ampenan. Rumah suci berbahan kayu milik umat Buddha ini berdiri persis di hadapan Kampung Melayu yang didominasi penganut Islam. Sementara itu kawasan pesisir didiami komunitas Bugis yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan. Namun, meski tampak harmonis, warga di sini tak selamanya hidup rukun dalam perbedaan.

Layaknya kota pelabuhan, Ampenan dihuni berbagai macam etnis, konfigurasi demografis yang masih langgeng hingga kini. Warga Tionghoa yang awalnya diimpor Belanda sebagai tenaga kerja murah hidup berdampingan dengan komunitas Arab, Melayu, serta Bugis. Jalan utama Yos Sudarso menggambarkan fenomena koeksistensi antaretnis ini: di satu sisi berdiri ruko-ruko kuno milik warga Tionghoa, sementara di seberangnya terdapat barisan toko milik komunitas Arab yang menjajakan barang-barang khas Timur Tengah.

Ancaman lain bagi Ampenan adalah kurangnya perhatian pada warisan sejarah. Banyak bangunan minim perawatan. Hujan yang mengguyur sebentar cukup untuk menyulap sejumlah tempat menjadi kubangan. Bahkan pelabuhan yang menyimpan kisah penting di masa silam dibiarkan terbengkalai termakan usia. Beberapa peninggalan dari pelabuhan ini konon justru bisa disaksikan di Hotel Tugu Lombok yang terletak sekitar 70 kilometer di utara Ampenan. Sumber dikutip.www.jalanjalan.co.id (Yar).

Minggu, 22 Juli 2012

Musim Tanam Kedua, Petani Mulai Sibuk


KM.MellbaoNews. Bisa dibilang musim tanam sekarang ini adalah musim tanam kedua,” kata buk Imah salah seorang buruh petani yang tengah membantu tanam padi dilawan persawahan milik tetangganya.
Sawah itu kelihatan kering, sekitar tujuh petani tengah sibuk tanam benih padi yang sudah disiapkan pemilik sawah.

Padahal baru minggu kemarin panen telah dilakukan. Di sawah yang sekarang sedang ditanami itu padi lagi. Hampir sebagian petani yang berada di lahan sawah lingkungan Gatep, Kecamatan Ampenan mulai disibukan dengan rutinitas mengarap sawah.

Walaupun ada sebgaian petani lain yang belum panen, perbedaan ini terjadi karena masing-masing sawah tergantung dari lokasi irigasi dan air sawah yang ada disawah. 
Setelah panen pertama lahan sawah ditunggu sekitar satu minggu dan setelah itu lansung dibajak lagi untuk segera ditanami padi sesepat mungkin.

Dari cerita buk Imah kepada Kampung Media (KM), untuk satu tahun para petani di lingkungan saya ini sudah menjadi target mereka, karena setiap musim panen dan musim tanam saya selalu dipanggil bersama tetangga-tangga, seperti yang saat KM lihat sendiri petani sibuk semua,” ungkapnya dengan wajah berseri-seri pada KM. (Yar)  

Kelapa Muda Jadi Incaran

KM.MellbaoNews.Senin,23/7/2012.Suasana pagi di Bulan Suci Ramadhan tidak jauh berubah dari bulan-bulan sebelumnya. Aktivitas sebagian pedagang dan pemilik kios runcit mulai di tutup pada hari pertama menjelang bulan suci Ramadhan, terkecuali pedagang kurma yang berjejeran dekat bundaran Ampenan masih dibuka. 

Pemandangan berbeda juga bisa juga kita saksikan digambar ini tepatnya di lingkungan Sukaraja Barat, Kecamatan Ampenan. Di bulan ramadhan kebutuhan akan kelapa, Es dan minuman yang dingin menjadi warna tersendiri untuk menyiapkan berbuka besama keluarga.

Pak Muhtar (64) orang kampungnya biasa memanggilnya, dari keterangan beliau, saya mulai berjualan kelapa disini semenjak hari pertama puasa, kelapa-kelapa yang bertumpukan ini, saya datangkan dari Sengigi, dari harga saya jual Rp. 5000 perbiji kelapa’”  cerita beliau sambil duduk menyusun kelapa jualannya, sehingga alhamdulillah, kelapa yang tiap harinya saya jual terus diserbu pembeli.

Dari harga boleh dibilang sudah standar dari sebagian besar pedagang kelapa di Kota Mataram juga mematok harga Rp. 5000 persatu kelapa,” ungkap Rudi salah seorang pelanggan setia kelapa pak Muhtar. (Yar).


Sabtu, 21 Juli 2012

Online Menunggu Buka Puasa

mellbao.  Banyak jalan menuju roma kata pepatah, mungkin begitu yang diharapkan oleh banyak kaum muda di kecamatan Ampenan.  Untuk menuju saat berbuka tiba, ber-selancar di dunia mayapun bisa jadi solusi stelah ngabuburit mulai membosankan dan membutuhkan dana dan stamina yang banyak.


Ditepi pantai skip misalnya, sekelompok anak muda berkumpul di sebuah berugak yang memang disediakan oleh pemerintah kota agar masyarakat bisa nyaman menikmati suasana pantai skip yang menghadap kekeindahan gunung agung-Bali.  Sore baru saja mulai, tapi empat buah berugak yang ada sudah terisi.  Kalau berencana membunuh waktu agar tak terasa, mereka mungkin terlalu pagi memulainya.  


Tapi dugaan km.mellbao keliru, "saya mending ke sini lebih cepet mas, soalnya kalau telat ngak dapat tempat ntar."kata Nawawi yang berasal dari kampung banjar kelurahan banjar menjelaskan  maksud kehadirannya di berugak pantai skip.  Ternyata, selama puasa ini ada fasilitas internet gratis dari seorang warga setempat yang kebetulan juga membuka sebuah cafe dadakan yang menyediakan makanan ringan khas puasa untuk warga sekitar dan komplek Brimobda NTB.  "Ya, saya kasi hotspot gratis, itung-itung amal.  Tapi biasanya mereka malu juga kalau setelah selesai ngak nyambilan beli dagangan saya."tutur pak Puji sambil tersenyum licik {he..he}.


Dan saat matahari sore mulai menepi diufuk barat dan suara ceramah dari masjid mulai terdengar, benar saja.  Makanan khas puasa pak puji menyusut, karena satu-persatu ternyata sudah dipesan duluan oleh langganan internet gratisnya.  [mellbao]
 

Kamis, 19 Juli 2012

Berkah Bunga Rampai Jelang Ramadhan


KM.MellbaoNews. Jarum menunjukan, 7.30 pagi. Dari dua hari yang lalu saya sudah berjualan bunga Rampai dipintu gerbang makam umum Karang Panas ini,” Kata Ibu Nyoman menuturkan dirinya ketika ditemui Kampung Media, ketika ia tengah berjualan Bunga Rapai.
Bak berisi bunga Rampai berjejer di depan pintu masuk pemakaman, puluhan warga pun tak lupa untuk membeli bunga Rampai. 
Sekitar 8 pedagang pun sudah bersiap-siap menjajakan dan menawarkan bunga Rampainya kepada setiap penggunjung makam. Termasuk salah satunya ibu Nyoman yang berasal dari Karang Pule, Kecamatan Sekarbela tidak mau menyia-yiakan kesempatan itu.

Datangnya bulan Ramadhan membawa begitu berkah juga bagi kami pedangang bunga seperti ini, sebagian penziarah pun senang membeli, karena dari harganya terbilang murah, saya sendiri menjual bisa bervariasi. Misalnya 3 bungkus bunga rampai bisa, Rp, 5000 ribu dan 4000. Biasa saya berdagang pas awal bulan puasa dan nanti menjelang akhir,” Tuturnya. (Yar).

"Rowah Kebiyan"

KM.MellbaoNews. Adzan Magrib terdengar dari salah satu Masjid yang letaknya tidak jauh dari salah satu  lingkungan Kota Mataram. Warga yang tengah asyik duduk sambil gobrol, seraya berhenti sejenak lalu melangkah menuju Masjid yang tidak jauh dari perumahan warga. Usai sholat Magrib sebagian warga berbondong-bondong menuju salah satu rumah warga kebetulan berdekatan dengan Masjid.

Tepatnya di Lingkungan Oloh, Udayana. Sebagian besar warga yang berada di lingkungan Oloh menyebutnya “Rowah Kebiyan” atau zikir bersama menyambut bulan Suci Ramadhan. Suasana seperti itu sering kita jumpai apalagi bulan puasa tinggal satu hari lagi. Saya tiba-tiba mendapat pesan singkat (SMS) dari tuan rumah setelah shalat Magrib untuk datang kerumah beliau, kami dengan 8 orang teman datang walaupun kedatangan kami agak terlambat,” Ungkap Rahman pada Kampung Media.

Di ungkapkan juga oleh tuan rumah sendiri, pak Muslihun, “Rowah Kebiyan” ini merupakan zikir bersama beberapa tetangga saja, dan hajatan kami mengadakan ini adalah bentuk rasa syukur kami sekeluarga dengan datangnya bulan yang suci ini. Disamping itu juga kami mendoakan untuk keluarga kami yang sudah meninggalkan kami atau pun yang masih hidup semoga diberikan kesehatan, umur panjang, murah rezeki, dan dimudahkan segala urusan kami,“ Terang beliau. (Yar)

Selasa, 17 Juli 2012

Kayu Bakar Pun Jadi Alternatif


KM.MellbaoNews. Kayak kita kembali ke zaman dahulu kata,” Dedy kepada Ugut  temannya. Ugut yang diajak bicara menganguk, matanya memandang periok dan kayu bakar sambil menahan rasa gantuk. Seketika suara Dedy yang keras menggejutkan ia untuk segera membantu Dedy memasak nasi dengan satu periok berukuran sederhana. Di taruh diatas Jangkih terbuat dari batu. Pengganti minyak tanah dan tong elpiji ia harus menggunakan kayu bakar seadanya dengan asap menggepul.
Jarum jam baru menunjukan pukul, 03.00 pagi. Terkadang mereka terbangun untuk memasak nasi bersama teman-teman kostnya. 
Hal tersebut diakui oleh Dedy  Nan Jaya teman Ugut sendiri, sekitar satu minggu ini kami lebih memilih memasak nasi dengan menggunakan kayu bakar.

Kayu saat ini memang jarang sekali dimamfaatkan oleh warga sekitar sini, karena sebgaian besar dari mereka lebih enak dan nyaman menggunakan Tong Elpiji dan minyak tanah. Kami masak pakai kompor dan kami pergunakan kayu bakar ini sebagai alternatif ketimbang mubasir dan membusuk dimakan rayap lebih baik kita pergunakan untuk memasak,” terang Dedy Nan Jaya dengan wajah berseri-seri menceritakan kisahnya bersama teman-temannya. (Yar)  

PA NW Nurul Jannah Ikut One Day For Children se-NTB

KM.MellbaoNews. Selasa, 17 Juli 2012. Kursi tempat duduk sebagian masih terlihat kosong. Mungkin karena sebagian peserta masih dalam tengah perjalanan menuju kesini kata salah seorang Pembina panti asuhan dari Lombok Timur yang baru saja tiba dilokasi acara One Day For Children (sehari bersama anak) yang bertempat di Gelanggang Pemuda Mataram.
Satu persatu peserta panti asuhan se-NTB pun sudah mulai berdatangan menempati tempati tempat duduk yang sudah disediakan panitia. Tidak ketinggalan juga sesuai dengan undangan panti asuhan Nahdatul Wathan Nurul Jannah juga ikut serta dalam acara tersebut. Ketika KM bertemu lansung dengan Pembina panti asuhan NW Nurul Jannah.
Pak Iskandar, Sp,di menerangkan tiga hari sebelum acara ini  panti asuhan kami sudah mendapatkan undangan untuk diminta menjadi peserta lomba “Menjadi anak kreatif dengan senyum ku jelajahi dunia”. Sesuai dengan permintaan panitia kami pun membawa anak-anak panti  kira-kira 15-16 orang. Tambahnya, dalam undangan yag kami terima ada undangan dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2012 bulan ini. Ungkapnya dengan wajah berseri-seri sambil mengarahkan anak-anak panti di tempatnya.

Saya merasa senang bisa menjadi peserta lomaba anak kreatid ini, dari  acara ini juga saya bisa berkenalan dengan teman-teman panti se-NTB.  Paling asyiknya tadi saya sudah mendaptkan door prize beruba boneka cantik dan sepulangnya dari sini majalah, Koran bisa saya dapatkan dan akan saya kasih teman-teman saya  dip anti,” Celetus Burhanuddin anak panti dari NW Nurul Jannah, Kecamatan Ampenan. (Yar)

Senin, 16 Juli 2012

Resik Bersih menjelang Bulan Ramadhan

KM.MellbaoNews.Jarum jam menunjukan 7.30 pagi, Tang ting tung, centang, sesekali terdengar bunyi cangkul terkena batu-batu  keriki kecil. Debu pun berterbangan memenuhi jalan sekitar. Puluhan warga berjalan menuju jalan bersama untuk memersihan rumput dan kotoran lama sudah tidak pernah dibersihkan. Bulan suci ramadhan tinggal menghitung hari lagi sehingga persiapan untuk menyambutnya diadakan dengan bergotong royong bersama untuk membersihkan kawasan kumuh sekitar jalan menuju masjid atau pun jalan utama. Dalam kedatangan bulan ramadhan dimamfaatkan untuk melakukan resik bersama warga.

Kegiatan tersebut dilakuan warga di Lingkungan Kapitan, kecamatan Ampenan bersama warga lainnya. Gotong royong seperti semacam ini sudah biasa kita lakukan bersama warga dan jamaah masjid maupun musolla, harapan kami dengan adanya gotong royong ini bisa sedikit kelihatan bersih tanpa rumput-rumput  ada sampah yang berserakan di lingkungan kami ini terang’” Saparwadi.

Dari beberapa hari ini menjelang menyambut bulan suci Ramadhan kami bersama warga lingkungan Kapitan akan terus kita himbau untuk melakukan kegiatan seperti ini tambahnya. (Yar).

Minggu, 15 Juli 2012

Ziarah Kubur Menyambut Ramadhan

mellbao.  Kematian adalah guru yang terbaik untuk mengingatkan kita kepada Sang Pencipta, dan ziarah ke kubur menandakan ketaqwaan kita kepada-Nya serta untuk tetap menjalin silaturrahmi dengan yang meninggal.

Bulan Suci Ramadhan tinggal beberapa hari lagi, segenap umat muslim mulai berkemas untuk menyambut bulan penuh berkah ini.  Salah satunya adalah dengan acara Ziarah Kubur.  Seperti yang tampak di tempat pemakaman umum lingkungan Karang panas, minggu sore kemarin.  Seorang nenek dan cucunya sibuk membersihkan salah satu kubur milik kerabatnya.  "sebenarnya saya setiap jumat ke kubur pak," kata inaq Hapsah pada km. mellbao, "kalau sekarang ini ya karena sudah kewajiban istilahnya pak, karena sebentar lagi puasa.  Jadi kita datang untuk bersih-bersih dan mendoakan sekalian maksudnya kita silaturrahmi agar mereka yang telah meninggal tahu bahwa kita ini mengingat dan mendoakan mereka juga akan mengingatkan kita bahwa kita juga akan seperti mereka." jelasnya sambil menjelaskan makna ziarah kubur baginya.  Yang jelas, ziarah kubur seperti yang dilakukan oleh inaq Hapsah dan semua umat muslim merupakan bentuk pendidikan agama yang baik, apalagi dengan membawa serta anak atau cucu.

Marhaban yaa Ramadhan, selamat datang bulan ramadhan.  Semoga semua berkah tercurah dari langit bagi  kita semua, dan ziarah kubur bisa mengingatkan kita pada kuasa-Nya dan bisa santun dalam menjalani hidup. [mellbao]   

Sabtu, 14 Juli 2012

Dari Tanak Awu Ke Tanah Suci

 
KM.MellbaoNews.Cuaca cerah, puluhan  mobil berwarna hitam menuju asrama haji, jalan Lingkar Selatan, kelihatannya mobil calon jamaah haji dari  kecamatan Ampenan, Sekarbela dan Selaparang baru saja sampai. Jam menunjukan pukul 8.00 pagi. H. Nurdin salah seorang pembimbing  calon jamaah haji Kota Mataram sudah berdiri tegak menunggu di depan gerbang, ia pun sudah siap meyambut calon jamaah yang hendak dibimbing hari itu. Setelah jamaah semua calon jamaah berkumpul dari tiga kecamatan, mereka pun diberikan penjelasan tentang tata cara melaksanakan rukun syarat sahnya ibadah haji.

Bimbingan pertama calon jamaah diarahkan untuk thawaf menggelilinggi Ka,bah untuk praktik. Imformasi yang diperoleh Kampung Media, dari ibu Nur salah seorang calon jamaah haji asal Karang Panas, Kecamatan Ampenan, yang akan berangkat tahun ini mengatakan, “ Bimbingan saat ini bisa dikatakan yang ketiga kalinya kami dibimbingan, dan kami merasakan sekali mamfaatnya. Ketika di minta pendapatnya tentang perubahan Bandara Internasional Lombok (BIL) menjadi Embarkasi tahun ini, ia sangat bersyukur. Perubahan BIL ke Embarkasi itu membuat bayangan saya dengan tanah suci Mekah semakin dekat, di hati terangnya,” sembari meminum teh botol yang ia bawa.



Kata-kata ibu Nur disambut bagaikan dayang bersambut oleh H. Nurdin salah seorang pembimbingan jamaah haji. Perubahan BIL menjadi Embarkasi seakan menjadi angin segar bagi semua lapisan masyarakat dan jamaah haji di NTB. Sebetulnya bimbingan ini sudah merupakan tugas kami bersama dari Kanwil Depaq NTB, sehingga harapannya dengan adanya bimbingan manasik haji ini, jamaah kita diberikan gambaran yang jelas sebelum berangkat ke tanah suci Mekah, dan jamaah disini kita bombing dari bagaimana cara Thawaf, Ukuf, Sa,I dan syarat sah haji maupun yang membatalkan haji kita jelaskan semua,” Terang beliau. (Yar)

Rabu, 11 Juli 2012

Gubuk ku Istanaku

mellbao  Rumahku adalah Istanaku, Rumahku adalah Surgaku.  Kata-kata bijak yang sering kita dengar dan baca dan sarat dengan makna itu memang benar sekali, tak memandang bagus, besar atau mewahnya sebuah rumah.  Bahkan sebuah gubuk reot yang jauh dari kategori rumah sangat sederhana dan layak huni sekalipun, bisa menjadi sebuah istana juga mungkin surga bagi penghuninya.

Adalah seorang mantan perawat yang kini hidup seorang diri di gubugnya yang sungguh amat sangat memprihatinkan di Lingkungan Taman Kapitan Kelurahan Taman Sari Kecamatan Ampenan.  Namanya Bu Rini, biasa dipanggil papuq (nenek) Rini oleh warga sekitar.  Tinggal di tanah milik tetangganya, papuq Rini membangun sebuah rumah mungil dari pagar bambu berdiameter 3x4 meter dan sebuah tempat ngaso atau sejenis balai-balai di luar rumahnya terbuat dari bambu dengan ditutup kain bekas yang saat ini beralih fungsi menjadi tempat tidurnya.

"sebenarnya beliau pernah diminta pindah oleh kepala lingkungan dan warga ke panti jompo, tapi ndak mau."kata Bu Nur tetangganya pada km.mellbao.  Entah apa yang ada dalam benak dan pikiran papuq Rini, yang untuk menghidupi kebutuhannya sendiri ia tak mampu karena kondisi tubuhnya yang sudah payah.  Melihat keadaannya itu, warga sekitarpun membantunya dengan memberinya makan dan minum.  "ia hanya sebatang kara, tak ada keluarga. suami ataupun anak." jelas Bu Nur yang sore itu membawakannya Roti.

Bersama seekor kucing liar yang menemaninya, papuq Rini terlihat begitu menikmati kesendiriannya.  Walau dingin menerpa dan nyamuk menggerayangi tubuh rentanya, ia tetap bertahan.  Mungkin dibenaknya ia berkata, "gubugku istanaku, gubugku surgaku.". Ah, semoga pemerintah segera merelokasinya karena akan kurang pantas dan elok kalau sebuah gubug reot yang dihuni oleh seorang tua renta berada dekat dengan kantor Lurah.  Apa kata dunia?. [mellbao] 


Selasa, 10 Juli 2012

Trotoar Mewah Untuk Pejalan Kaki

mellbao.  Jangan tanyakan lagi pada rumput yang bergoyang, tentang kepedulian pemerintah kepada rakyatnya. Tapi tanyakanlah pada trotoar yang menawan.  Kalau mobil mewah punya jalan ber Hotmix licin, kini para pejalan kaki pun punya jalan khusus yang tak kalah mewahnya.  Trotoar Keramik berkelas dengan motif yang menawan.

Dalam beberapa bulan belakangan ini, bila anda memasuki kawasan Kota Mataram dari semua jalur pintu masuk kota.  Anda akan melihat tatanan apik berselera tinggi dengan gaya seni yang tak kalah menariknya, di trotoar-trotoar jalan yang menghiasi setiap sisi jalan raya.  Ada trotoar yang sudah selesai dibuat dan masih banyak yang sedang dalam proses pengerjaan.  Langkah pemkot kota mataram ini jelas sangat membahagiakan masyarakat terutama pejalan kaki yang biasanya "kaum pinggiran" ini sering dilupakan.  

Banyak kita jumpai dibeberapa tempat di kota mataram, dulunya, seperti kota-kota besar lainnya di Indonesia.  Trotoar jalan sering digunakan oleh para pedagang kaki lima untuk berjualan atau  dijadikan sebagai lahan parkir, hal ini jelas selain merusak wajah kota juga mengganggu para pejalan kaki.  Seperti diungkapkan oleh suaedi seorang tukang yang mengerjakan pembangunan trotoar diseputaran jalan udayana mengatakan kepada km.mellbao, "makin seneng sekarang kita jalan kaki pak." ujarnya karena ke mewahan trotoar yang dibangun pemerintah. "kalau begini jak ndak ada rasanya kita jalan sampai mana-mana."lanjutnya lugu.

Sekarang, tinggal bagaimana masyarakat menghargai dan merawat trotoar mewah yang pastinya bernilai tinggi ini agar tidak menjadi sia-sia.  [mellbao] 

Sepedas Pecel Lontong Warung Dedi


KM.MellbaoNews. “Setengah piring pun tak bisa saya habiskan Pecel Lontong ini rasa pedasnya terasa membuat saya jadi kepedesan” Kira-kira begitulah petik kan percakapan dari salah seorang pelanggan yang tengah menikmati Pecel Lontong bersama dua orang temannya sambil gobrol ringgan dikursi yang sudah disediakan. Warungnya berukuran 5X6 meter tidak seluas yang kita bayangkan. Walau pun ukurannya terbilang sempit,  warung ini  tidak pernah sepi jarang sepi dari penggunjung dan pelanggan yang hendak membeli. Jadi jangan merasa heran jika ketika kita membeli sulit mendaptkan pelayanan itu menjadi hal biasa, dikarenakan pengunjung yang jarang sepi.

Terletak di tengah Lingkungan Periggi, Dasan Agung Mataram. Untuk satu  porsi lontong kita bisa mendapatkan dengan harga yang relatif murah dan terjangkau dari harga Rp. 5000.

Ketika Komuitas Kampung Media, menyempatkan diri bertemu dengan salah seorang pelanggan yang tengah menikmati Pelecing Lontong, dia menerangkan. Minimal dalam satu hari saya harus membeli pelecing atau pun Lontong di warung ini,’ Ungkapnya. Tidak itu saja bumbu rujaknya atau akrab dengan olah-olah juga disediakan di tempat yang sama. (Yar).

Senin, 09 Juli 2012

Semua Serba Baru



KM.MellbaoNews. Udara pagi masih terasa sejuk, sepertinya menusuk ke sum-sum tulang, walau pun waktu masih terbilang pagi sebagian siswa baru sudah terlihat berjalan di simpang pertigaan Karang Panas, Kecamatan Ampenan. Seperti tahun-tahun sebelumnya tepatnya di sekolah dasar (SD) 4 Ampenan. Orangtua siswa baru pun memadati depan sekolah.

Seperti yang terlihat pada gambar sebelah ini anak-anak yang telihat memakai pakaian serba baru sambil mereka memilih mainan-mainan disalah satu pedangang yang berjualan di lapangan sekolah.



Tas baru dan seragam serba baru memperlihatkan siswa-siswa itu baru mauk kelas 1 SD dan ada sebagian siswa yang baru saja naik kelas pakai baju baru. Riyan salah seorang murid kelas 1 SD. Setelah saya selesai sholat Subuh dirumah saya bayangkan terus bagaimana rasanya saya pergi ke sekolah dengan memakai baju serba baru, dan kalau kita pakai baju baru kelihatan bersih begitu juga dengan buku tulis, sepatu tas dan perlengkapan lainnya,” Ceritanya dengan memperlihatkan wajahnya yang berseri-seri pada Kampung Media.  


Hal serupan bukan hannya terjadi pada Riyan saja, pak Sahabudin mengakui juga hal yang sama dengan apa yang dialami anak Pak Sahabudin,  pada hal anaknya  baru mau naik kelas III SD 4 Ampenan. Ia pun harus membelikan anaknya seragam baru. Ssatu minggu sebelumnya kenaikan kelas anak saya sudah minta dibeli seragam serba baru,”  Terangnya (Yar).

Minggu, 08 Juli 2012

Mencukur Disetengah Usianya



KM.MellbaoNews. Bangunan itu terlihat sudah hampir dimakan zamannya. tidak heran ketika melihat sebagian alat yang digunakan seperti meja, kursi dan fasilitas lainnya serba klasik. Tempatnya terletak tidak jauh dari perempatan Air Langga yang berdekatan dengan AMM Mataram.
Tempat  cukur rambut itu mulai dibuka sejak 1981, ketika ditempat tersebut terbilang masih sepi. Pelanggannya akrab memanggil ia pak Maliki (67). Di ruangan yang berukuran dua kali empat meter inilah pak Maliki bersama dua orang kawannya beraktivitas setiap hari.
Jarum jam sudah menunjukan 5.00 sore pak Maliki masih sabar menunggu ditempat kursi klasik kesayangannya. Ketika KM berkunjung sekaligus mencukur rambut disana, ia begitu ramah dan santun dengan setiap orang yang hendak mencukur rambut. 

Dari segi ukuran ekonomi boleh dibilang pendapatan pak Maliki hannya sekedar cukup untuk kebutuhan keseharian keluarga, upahnya pun terbilang murah per kepala ia ambil Rp. 10.000  saja. Orang yang datang cukur rambut tidak setiap hari ramai, tapi Alhamdulillah ada saja yang datang potong rambut setiap hari sampai 5 orang 7 orang, terangnya. Tempat ini pun sudah boleh dibilang sudah berdiri sejak setengah dari usia saya sekarang ini.

Ia menambahkan juga, dari hasil tukang cukur pak Maliki bisa menyekolahkan 4 orang anaknya dan 2 orang sudah selesai di Perguruan Tinggi, Hingga sekarang sudah kerja, kuncinya mungkin hannya satu yakni bersyukur pada Yang Kuasa dengan seberapa rizki yang ia berikan pada kita,” Ungkap Beliau. (Yar)