Rabu, 30 Mei 2012

AMPI NTB Mengedor Kantor Gubernur NTB

MellbaoNews: Kamis, 29,Mei 2012.Pagi menjelang siang didepan kantor Gubernur Nusa Tengara Barat (NTB)  terlihat berbeda dengan hari-hari sebelumnya, mobil patrol polisi berjejeran disudut depan pendopo kantor Gurbernur. Ratusan masyarakat  pesisir  dari kalangan tua, remaja dan anak-anak  bergabung menjadi  satu aksi damai untuk menuntut keadilan yang berpihak pada masyarakat pesisir,  suara riuh terdengar ditengah aksi,  ditambah lagi dengan teriakan yel-yel “ bebaskan tanah kami  tegak kan keadilan untuk masyarakat pesisir".

  Dalam aksi damai tersebut masyarakat pesisir yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pesisir Indonesia (AMPI NTB) mempertanyakan dimana keadilan bagi masyarakat pesisir. Ketua AMPI NTB yang mewakili masyarakat pesisir menuntut keberpihakan pemerintah dalam  penyelesaian disetiap kasus yang terjadi di masyarakat pesisir. seperti halnya yang telah terjadi di Dusun Mangsit,  Desa Sengigi, Kecamatan Batu Layar Lombok Barat, yang dimana jalan untuk nelayan pergi melaut  sudah tertutup dengan bangunan hotel berbintang.

Anehnya lagi ketika mereka mau pergi melaut  mereka harus memajat pagar seperti maling, begitu juga yang terjadi di Dusun Karang Telaga, Desa Seteluk, Kecamatan Batu Layar, masyarakat seringkali diusir oleh Mr. Wine, salah seorang warga negara Australia yang mengklaim disekitar tanah tersebut  adalah miliknya, sehingga dengan pengusiran itu membuat masyarakat desa seteluk resah, hal serupa  juga terjadi di lingkungan Bintaro, Kecamtan Ampenan Kota Mataram dimana tanah pesisir mau dijual oleh oknum mengklaim tanah itu milik mereka dan nelayan tidak boleh menyandarkan  perahu mereka ditempat tesebut beteriak tegas dalam orasinya. Kami berharap dengan hormat kepada Gurbernur NTB, TGB. Zainul Majdi untuk mendengarkan suara kami, suara orang susah. untuk segera menyelesaikan ketidakadilan yang telah menimpa wong cilik selama ini, ungkapnya.

Aksi damai  pun berjalan dengan tertib dan lancar, walaupun sempat polisi menegur pendemo untuk tidak mengunakan pengeras suara Salon Basoka. Hingga  salah seorang utusan dari AMPI NTB  diperkenankan masuk untuk bertemu  lansung dengan Gurbenur NTB. (Yar).

Tidak ada komentar: